in

Keren! Siswa SDN Bintoro 5 Wakili Demak di Ajang Festival Tunas Bahasa Ibu 2022

Dengan mengikuti lomba Bahasa Jawa, rasa percaya diri berikut cinta tanah air sebagaimana profil pelajar Pancasila dapat ditumbuhkan dalam sekali rengkuh.

DEMAK (jatengtoday.com) – Kanabi Malakian siswa SD Negeri Bintoro 5 Demak terpilih mewakili Kabupaten Demak pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2022.

Dengan penuh percaya diri, Kanabi Malakian membawakan dongeng anak dalam Bahasa Jawa di panggung FTBI 2022 gelaran Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Ia didampingi Guru Bahasa Jawa Surina Muazizah dan Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Demak Hj Noor Sulistyawati saat maju di ajang FTBI.

Kepala SD Negeri Bintoro 5 Demak H Kingkin Purwoko mengatakan bahwa ajang lomba Bahasa Jawa ini menjadi perhatiannya, seiring mulai lunturnya penggunaan dan berkurangnya jumlah penutur bahasa ibu dari generasi ke generasi.

“Keikutsertaan pada ajang FTBI tahun ini adalah kali kedua. Yang pertama tahun 2021 saat diselenggarakan di Solo,” ujarnya, Minggu (13/11/2022).

Kingkin menambahkan, berdasarkan penelitian UNESCO selama 30 tahun terakhir terdapat sekitar 200-an bahasa daerah di dunia punah. Khususnya di Indonesia, dari 718 bahasa daerah tak sedikit di antaranya terkategori terancam punah, kritis, dan punah.

Sebagai warga negara yang peduli akan kelestarian bahasa dan budaya bangsa, sekaligus sebagai pendidik, pastinya tidak bisa diam. Gayung bersambut, pemerintah menangkap keresahan tersebut dengan menyusun program Merdeka Belajar bertajuk Revitalisasi Bahasa Daerah.

“Maka ketika 2021 Balai Bahasa Jawa Tengah menggelar FTBI dan SD Negeri Bintoro 5 ditunjuk mewakili, kami pun antusias melatih anak didik. Bahkan pengkaderan peserta lomba bahasa ibu rutin dilakukan setiap tahunnya, karena selain FTBI ada pula Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang juga mengkompetisikan beberapa lomba Bahasa Jawa,” ujarnya.

Menurutnya, upaya menghidupkan bahasa ibu pada anak didik itu penting, karena dalam Bahasa Jawa terdapat tata krama yang selaras dengan pendidikan karakter. Meski pun pendidikan karakter sejatinya ada pada banyak bidang. Namun dengan mengikuti lomba Bahasa Jawa, rasa percaya diri berikut cinta tanah air sebagaimana profil pelajar Pancasila dapat ditumbuhkan dalam sekali rengkuh.

Terpisah, Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Demak Hj Noor Sulistyawati menambahkan, ada tiga kategori lomba Bahasa Jawa pada FTBI 2022 jenjang SD yang agendakan tiga hari (11-13 November) di Kabupaten Semarang. Yakni mendongeng, geguritan, dan membaca artikel dengan aksara atau huruf Jawa (ha na ca ra ka).

“Untuk kategori lomba geguritan putera dan puteri diwakili siswa-siswi SD utusan Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Karanganyar dan Sayung,” ujarnya.

Sedangkan untuk lomba mendongeng dalam bahasa Jawa, diwakili peserta didik utusan Korwil Demak, yakni dari SD Negeri Bintoro 5 dan SD Negeri Raji. Sementara untuk lomba membaca tulisan beraksara Jawa diwakili peserta didik dari Korwil Karangawen.

Melihat manfaatnya yang besar untuk menumbuhkan kecintaan pada budaya dan bahasa daerah, Noor Sulistyawati menyebutkan, hendaknya Bahasa Jawa tidak sekadar bagian dari mata pelajaran muatan lokal (mulok), namun harus terus dieksplor melalui kegiatan-kegiatan terintegrasi kegiatan seni budaya Jawa seperti karawitan, geguritan, pidato serta mendongeng dalam bahasa Jawa.

“Satu hal penting harus ditekankan pada anak-anak jaman ‘now’ adalah bertutur bahasa ibu itu keren. Bukan kuno apalagi kampungan. Karena dalam bahasa ibu, terdapat jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya dan berbudi pekerti luhur,” tandasnya. (*)

Ajie MH.