in

Kunjungan Wisatawan Tiongkok Tinggi, Pemandu Diajari Bahasa Mandarin

SEMARANG (jatengtoday.com) – Turis dari Negeri Tirai Bambu selalu mendominasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia. Berdasarkan data, tahun ini Tiongkok menempati urutan kelima wisatawan terbanyak yang mengunjungi Indonesia.

Hal tersebut membuat Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng meningkatan mutu SDM pariwisata. Yaitu dengan menggelar pelatihan Bahasa Mandarin di Kota Lama Semarang, Senin (11/2/2019).

Pelatihan berlangsung di Rumah Popo, Jalan Branjangan Nomor 10, Kota Lama selama empat hari hingga Kamis (14/2/2019) besok.

Panitia pelaksana, Yuliansyah Ariawan mengatakan, pelatihan ini merupakan kegiatan rutin yang digelar 4-6 kali pertahun oleh Disporapar. Awal tahun 2019 ini kebetulan yang didapuk menjadi tuan rumah adalah Kota Semarang.

Menurutnya, saat ini animo wisman Tiongkok ke Kota Semarang terbilang cukup tinggi. Apalagi, selain ada Lawang Sewu dan Kota Lama yang menjadi wisata andalan, ada pula Kawasan Pecinan di mana terdapat peninggalan, kebudayaan, dan etnis Tionghoa yang menetap di sana.

“Jadi ini untuk melatih SDM area pemandu wisata agar nanti ketika menghadapi orang-orang Tiongkok mereka sudah tahu, cara bicaranya gimana, tidak kaget,” ujarnya.

Dia menambahkan, pelatihan kali ini masih terbilang sangat dasar. Sehingga, peserta belum bisa untuk berbicara dengan turis secara langsung. Peserta baru dikenalkan tentang budaya Tiongkok dan cara menghadapi orang Tiongkok serta bagaimana cara pengejaan Bahasa Mandarin.

“Tadi cuma untuk dasar saja. Jadi mbaca ini gimana, mbaca itu gimana, gitu. Masih tahap awal, nanti ada lagi,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, ada 25 dari target maksimal 30 peserta yang mengikuti pelatihan. Peserta tidak hanya dari kalangan pemandu di tempat wisata namun juga ada beberapa warga di sekitar Kota Lama yang turut serta.

Salah satu peserya, Kumala Dewi S (54) yang merupakan warga Kota Lama, mengaku senang dengan adanya pelatihan bahasa mandarin tersebut. Meskipun banyak kegiatan lainnya, Dewi tetap berencana mengikuti pelatihan sampai akhir selama 4 hari itu.

“Seneng banget. Tadinya kan memang nggak tahu, sekarang mulai tahu. Ternyata susah cara ngomongnya. Tapi menyenangkan. Besok (belajar) lagi biar tambah bisa,” pungkas Dewi yang datang bersama anak perempuannya. (*)

editor : ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar