SEMARANG – Sebanyak 950 orang mendapatkan penghargaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng. Penghargaan itu diberikan karena mereka telah melakukan donor darah sukarela (DDS) hingga 50 kali dan 75 kali. Rinciannya, 698 orang DDS 50 kali dan 252 orang DDS 75 kali.
Penghargaan diserahkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Gedung Gradhika Bakti Praja, Senin (23/10/2017). Ganjar menuturkan, penghargaan dan apresiasi yang diberikan kepada para DDS itu tidak akan cukup karena sumbangsih yang mereka berikan untuk kemanusiaan tidak bisa dinilai dengan apapun juga.
Tapi yang pasti, para DDS ini sudah berinvestasi di dunia akhirat dan mendapatkan penghargaan kemanusiaan dari masyarakat karena darah yang mereka sumbangkan dapat membantu menyelesaikan persoalan kemanusian. “Tentu apresiasi tadi tidak cukup. Tentu penghargaan tadi jauh dari cukup karena sebenarnya sesuatu yang bapak ibu berikan itu tidak bisa dinilai dengan apapun,” katanya.
Ganjar berharap pengalaman para DDS yang rajin mendonorkan darah dapat ditularkan kepada masyarakat yang lain. Sehingga dapat memacu mereka untuk lebih giat mendonorkan darahnya. “Mudah-mudahan partisipasi bapak ibu bisa memunculkan semangat kepada generasi-generasi muda untuk mau donor. Sehingga banyak persoalan kemanusian yang bisa diselesaikan,” ujarnya.
Secara khusus, mantan anggota DRI RI ini memberikan apresiasi dan penghormatan kepada sepasang suami istri dari Pemalang, Yohanes Subiyono (78 tahun) dan Me Sulistyowati (71 tahun) yang menjadi DDS tertua yang telah mendonorkan darahnya lebih dari 75 kali.
Pasutri ini mengaku dengan mendonorkan darah membuat badan mereka lebih sehat dan segar. Namun juga harus diikuti dengan hidup teratur, giat berolahraga dan jangan mudah emosi.
Sementara itu, Ketua PMI Jawa Tengah Imam Triyanto mengatakan jumlah DDS 50 kali dan 75 kali terbanyak ada di Kabupaten Banyumas dengan 203 orang DDS, diikuti Kota Semarang 143 orang DDS, Kota Surakarta 68 orang DDS, Kabupaten Cilacap 48 orang DDS, dan Boyolali 41 orang DDS. Hingga pertengahan 2017 sudah terkumpul sebanyak 376.107 kantong darah.
“Sumbangan dari para DDS ini telah bisa memenuhi 99 persen dari kebutuhan darah masyarakat di Jawa Tengah,” katanya.
Imam juga mengatakan pendonor darah di Jawa Tengah didominasi oleh usia produktif dengan persentase di bawah 18 tahun sebanyak 13 persen, usia 18-24 tahun 28 persen, 25-44 tahun 42 persen, 45-59 tahun 17 persen, dan diatas 60 tahun 1 persen. “Saya berharap donor darah ini bisa menjadi gaya hidup, seperti yang diimpikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla,” tegasnya. (*)
Editor: Ismu Puruhito