SEMARANG (jatengtoday.com) – Bendahara Palang Merah Indonesia (PMI) Jacobus Dwihartanto, meninjau lokasi terdampak banjir di Kelurahan Rowosari, Semarang. Selain melihat kondisi kesehatan warga terdampak banjir, dia juga mendatangkan air bersih untuk digunakan masyarakat.
“Sebagai relawan PMI, saya merasa bersalah kalau tidak melihat dan membantu warga terdampak bencana. Maka itu, tadi laporannya, warga butuh air bersih, maka kami minta didatangkan dua tangki dari PMI Jateng,” kata Dwihartanto usai bertemu warga, Kamis (12/1/2023).
Selain air bersih, Dwihartanto juga menggandeng Yellow Clinic Kota Semarang untuk pemeriksaan kesehatan masyarakat. Menurutnya, hal ini sangat perlu, sebab paska banjir, ada penyakit-penyakit yang berpotensi menyerang warga.
“Kami akan pantau terus bagaimana kondisi kesehatan warga. Kami datangkan juga Yellow Clinic juga karena mereka sudah bergerak sejak bencana banjir di Semarang awal tahun kemarin. Kami juga bawa obat-obat yang sekiranya dibutuhkan. Sehingga kalau ada keluhan, warga bisa cepat berobat,” imbuhnya.
Ketua Yellow Clinic Semarang, Hanny Hapsari, mengatakan pihaknya sudah turut menyediakan layanan kesehatan sejak banjir melanda Kota Semarang.
Sebelumnya, dia mengadakan posko mobile di Kelurahan Genuk. Namun, melihat dampak banjir di Kelurahan Rowosari cukup parah, maka itu dirinya juga bergeser ke lokasi bencana.
“Kebetulan Pak RW (03) langsung WA, minta bantuan air bersih. Airnya (PDAM) keruh, keluarnya dikit-dikit. Kebetulan ada Pak Dwi di Semarang, saya minta bantuan untuk memberikan air bersih melalui PMI,” papar dia.
Sementara itu, Kepala RW 02, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Muhibbin, mengatakan jumlah warga yang terdampak sebanyak 350 kepala keluarga.
Wilayah yang terdampak banjir parah, lanjutnya, adalah di lingkungan RT. 01 RW.03. Kata Muhibbin, banjir yang melanda kemarin mencapai dua meter.
“Sampai saat ini warga masih berusaha membersihkan lingkungan bersama-sama. Dengan adanya air bersih ini, kami sangat terbantu karena masih agak susah akses air,” katanya. (*)