in

Kisah Sekretaris PMI Surachman, Dimintai Darah untuk Cuci Keris dan Jenglot

“Sudah pernah ada, bahkan tahun ini juga ada. Kemarin tapi sudah tak tolak secara halus lah,”

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Surachman mengaku pernah bertemu dengan orang-orang nyeleneh saat sedang bertugas. Pasalnya, sempat ada yang meminta darah ke PMI untuk keperluan cuci keris dan jenglot.

“Memang ada yang minta (darah) ke sini untuk cuci keris, dan lain sebagainya, ya nggak boleh. Ada yang minta untuk cuci keris, untuk mandiin jenglot, di sini nggak boleh,” ceritanya saat ditemui di Kantor Unit Donor Darah PMI Kota Semarang, Jumat (22/2/2019).

Surachman mengaku terheran-heran dengan permintaan darah untuk hal-hal yang aneh. Bahkan, katanya, sempat ada yang memaksa untuk membelinya. Namun, tetap ditolak. Sebab, tidak sembarang orang boleh meminta darah seenaknya.

“Sudah pernah ada, bahkan tahun ini juga ada. Kemarin tapi sudah tak tolak secara halus lah,” imbuhnya.

Menurut penjelasannya, permintaan darah di unit PMI atau di instansi manapun, harus melalui prosedur yang ketat. Pasalnya, yang boleh meminta darah harus atas nama rumah sakit. Jika atas nama masyarakat secara pribadi, dengan alasan apapun tidak diperbolehkan.

“Karena permintaan darah harus dari RS. Itu aturan kesehatan, memang aturannya begitu. Kalau masyarakat minta di sini, beli, nggak boleh,” tegas Surachman.

Dia menambahkan, selain syarat dari RS, sekarang permintaan darah harus disertai contoh darah yang diminta. “Bukan hanya dokumen tapi juga harus ada contoh darah pasien yang dicocokkan di sini. Jadi tidak segampang itu,” tandasnya.

Hal itu menurutnya penting untuk diketahui masyarakat. Soalnya masih banyak yang tahunya bahwa asalkan golongan darahnya sama, berarti boleh. Padahal itu aturan lama yang sekarang sudah diperbarui.

“Kalau zaman dulu itu (golongan darah) O bisa membantu ke AB, dan lain-lain. Sekarang nggak boleh. Wong yang sesama aja nggak boleh. Harus dicocokkan darahnya dulu,” bebernya.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk membaca detail persyaratan yang telah ditetapkan serta diimbau untuk bersabar. “Kadang-kadang ada masyarakat yang nanya, kok darahnya lama sekali? Iya, karena memang harus hati-hati dalam transfusi darah itu,” tandasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto