SEMARANG (jatengtoday.com) – Sudah dua hari ini, Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang kelabakan lantaran beberapa stok darah sangat minim. Bahkan untuk jenis golongan darah A dan O sudah habis.
Kepala Bagian Pelayanan Donor, Yusti Triwianti mengungkapkan, kekurangan stok tersebut disebabkan minimnya para pendonor. Sebab di bulan Puasa ini ada penurunan pendonor sekitar 20-40 persen. Padahal, permintaan darah tidak berkurang.
“Sudah dua hari ini untuk yang golongan darah A sama O habis terus. Misal malam datang, itu paginya sudah habis, sampai kekurangan. Istilahnya kami tidak bisa nyetok. Kalau yang B dan AB itu masih ada stok lumayan,” jelasnya, Jumat (17/5/2019).
Pantauan di lokasi, ada dua petugas rumah sakit yang hendak mengambil stok darah. Yustinus Setiyanto dari RS St Elisabeth Semarang mengaku sudah menunggu antrean dari pagi untuk mengambil golongan darah O.
“Ini yang mau ambil darah O. Yang ngantri dari dini hari baru dapat jam 10.00. Tapi yang lagi ngantri barusan belum dapat, masih nunggu dua antrean sebelumnya,” jelasnya.
Kekurangan ini, kata Yusti, di luar prediksi. Karena sebelum puasa Ramadan, UUD PMI sebenarnya juga sudah mengantisipasi dengan lebih banyak menggalang donor. Namun ternyata pihaknya kecolongan.
“Soalnya masyarakat masih banyak yang bilang kalau donor nanti batal puasanya. Ada mitos-mitos yang dipercayai. Padahal kan MUI sudah mengeluarkan fatwa yang intinya dibolehkan,” jelas Yusti.
Menurut Yusti, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengedukasi masyarakat. Termasuk melakukan berbagai hal untuk meningkatkan jumlah pendonor, seperti memberi apresiasi berupa 2,5 kg beras.
Pihaknya juga memperbanyak sistem jemput bola. Artinya, ujar Yusti, UUD PMI kerap mendatangi berbagai tempat dengan fasilitas mobil keliling. “Kami datangi dari mulai gereja, vihara, kampus-kampus, sampai ikut program tarawih keliling, kita ndompleng kegiatan di situ,” imbuhnya.
Di samping itu, dia juga tidak memungkiri bahwa banyak yang tidak lolos persyaratan pendonor, khususnya bagi orang yang puasa. “Kalau bagi yang puasa dan ingin donor darah, yang penting malemnya jangan lupa sahur sama minum yang banyak, biar tidak dehidrasi,” saran Yusti.
Kondisi tersebut dialami oleh Intan Aliva (25). Warga Gunungpati yang mendatangi kantor PMI untuk donor tersebut terpaksa mengurungkan maksudnya. Berdasarkan penjelasan dokter, kondisi tubuhnya tidak memungkinkan untuk melakukan donor.
“Sebenarnya pengen donor. Sekalian itung-itung sedekah. Tapi gimana lagi, tadi syaratnya nggak mencukupi kok. Besok tak coba ke sini lagi,” tuturnya. (*)
editor : ricky fitriyanto