in

Kini PMI Punya Banyak Program Ketahanan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana

SEMARANG (jatengtoday.com)Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang kini memiliki banyak program ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana. Hal ini mengingat wilayah di Indonesia dan Kota Semarang khususnya, memiliki potensi bencana yang cukup tinggi.

Kepala Markas PMI Kota Semarang, Endang Puji Astuti mengatakan, saat ini terdapat beberapa program kegiatan guna mendukung ketahanan masyarakat menghadapi bencana. Diantaranya, siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat), pelatihan pengurangan risiko bencana (PRB), dan program Koalisi Tangguh yang difasilitasi Pemkot Semarang.

“Untuk program Sibat yang merupakan kerjasama dengan Amcross (American Red Cross) saat ini masih berlangsung, dan kita perkokoh lagi dengan PRB yang dilaksanakan di 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (26/2/2019).

Meskipun begitu, katanya, PMI tetap berharap agar Indonesia tetap aman, tidak terjadi musibah. “Namun, dari sisi manajemen kita tetap mempelajari dan mengajarkan hal-hal yang perlu diketahui oleh masyarakat dalam kaitannya dengan bencana,” imbuhnya.

Endang melanjutkan, eksistensi PMI dari tahun ke tahun terbilang positif. Terlebih dengan adanya peran media yang sering memberitakan kegiatan PMI. Oleh karena itu, dia berharap peran para jurnalis dalam pemberitaan sebagai bagian dari laporan terhadap kegiatan yang ada.

“Alhamdulillah, saat ini PMI semakin eksis. Ini juga berkat temen-temen media yang sukarela mensyiarkan kegiatan PMI. Dengan adanya berita tersebut kita menjadi lebih ringan dalam menyampaikan laporan kegiatan. Kan kalau secara administrasi kita sudah komplet mengirim ke pemerintah, PMI daerah, maupun pusat,” terangnya.

Hal senada juga dikatakan Humas PMI Kota Semarang, Puji Yuniarto yang merasakan manfaat jejaring media. “Tentunya saya sangat senang dengan adanya network di dunia jurnalis. Kami (PMI) memang sudah punya majalah, akan tetapi pendistribusiannya kan terbatas di sekolah, perguruan tinggi, dan kecamatan. Tidak bisa secara menyeluruh. Selain itu secara kualitas ya beda dengan yang benar-benar jurnalis,” urainya.

Oleh sebab itu dia berharap, peran para pewarta bisa dilanjutkan dengan menjadi bagian dari insan palang merah. “Kalau memperhatikan hal tersebut, saya berharap para rekan media bisa terus berkembang dan berlanjut menjadi TSR (tenaga sukarela) PMI,” harapnya.

Tenaga sukarela PMI merupakan usaha dalam memberikan peran masyarakat dari kalangan profesional untuk turut serta berkontribusi sesuai bidang dan keahliannya. (*)

editor : ricky fitriyanto