in

Menulis Digital Diary di Twitter

Buat akun Twitter private, tanpa follower, tanpa following, mulailah menulis diary kamu.

(Image: Kasper Grinvaids)

Menurut laporan We Are Social, terdapat 372,9 juta pengguna twitter di seluruh dunia pada April 2023. Tidak jarang, seseorang memiliki lebih dari satu akun untuk memakai beradasarkan kepentingan, misalnya: akun pribadi, akun pekerjaan, akun jual berli, dan akun khusus untuk berkeluh kesah alias “sambat”.

Ada banyak aplikasi untuk menulis catatan harian. Kita akan ulas bagaimana memfungsikan akun sambat untuk menulis catatan harian (diary). Cara singkat: buat akun Twitter private tanpa follower. Tulis keluh-kesah kamu di situ.

Memakai Akun Sambat di Twitter sebagai Digital Diary

Akun sambat di Twitter bisa menjadi pilihan untuk meluapkan keluh-kesah dan masalah sehari-hari. Pakai dalam kondisi private, tidak ada yang bisa lihat selain kita sendiri, dan pastikan tidak follow dan tidak following siapapun.

Bayangkan, kamu punya ruang pribadi yang nyaman, tanpa melibatkan orang lain.

Kenyamanan menggunakan twitter sebagai catatan harian (digital diary) dirasakan Fadia, seorang mahasiswi dari suatu perguruan tinggi di Semarang. Sudah 3 tahun Fadia memakai cara ini. “Di akun sambatku, lebih leluasa buat nge-tweet, ngeluh, ataupun nyeritain peristiwa tertentu. Soalnya di sana tidak ada orang lain, cuma ada aku. Tanpa mutualan dengan siapapun, jadi rasanya lebih bebas.” ungkap Fadia.

Fadia tidak hanya memakai akun untuk sambat. Fadia memakai fitur Twitter sepenuhnya, agar lebih optimal. Fadia memakai utas (thread) untuk mengelompokkan moment tertentu. Misalnya, ketika Fadia sedang jatuh cinta, ia buat utas khusus menceritakan di tweet, bagaimana kisahnya jatuh cinta. Hari ini satu dua tweet, besok bisa lima tweet. Dengan cara seperti ini, Fadia bisa melihat catatan tentang kemarin, dalam satu utas yang ia buat.

Mengapa Pakai Twitter untuk Catatan Harian?

Menulis di akun Twitter, bisa di-scroll dan langsung melihat apa saja yang telah kita lalui. Kita bisa merasa bangga terhadap diri sendiri ketika membaca-ulang catatan harian kita di sana.

Privasi Terjaga dengan Baik

.. karena private, hanya “saya” yang bisa baca, tanpa follower dan tidak following siapapun. Tidak ada orang lain yang akan screenshot, reply, apalagi menyebarkan konten kita. Perasaan aman itu nomor satu dalam menulis catatan harian. Rasanya, bisa terbebas dari campur tangan orang lain. Tidak perlu memikirkan pandangan orang lain yang bisa saja tidak sesuai harapan. Cara ini jauh lebih aman daripada bercerita kepada sahabat dekat. Tidak semua orang bisa jaga rahasia, termasuk sahabat, bisa saja sahabat kita baik sekarang, tidak nanti. Sudah banyak kasus orang yang dianggap bisa dipercaya, justru menyebarkan rahasia. Selain itu, ada masanya ketika kita hanya butuh mengungkapkan emosinya saja tanpa ingin mendapatkan tanggapan dari orang lain.

Tidak Ada Emosi Negatif untuk Orang Lain

Emosi negatif identik dengan perasaan tidak menyenangkan, seperti: marah, takut, sedih, kecewa, dst. Media sosial menjadi tidak asyik lagi kalau dipenuhi emosi negatif. Mengendapkan emosi negatif di dalam catatan harian, justru bisa mengajak kita untuk refleksi, merenung, dan lebih bertanggung jawab. Kita jadi mengerti dan memahami diri sendiri. Apa yang membuat kita marah? Bagaimana cara kita mengendalikan diri?

Akses Mudah

Mendaftarkan akun baru di Twitter itu sangat mudah. Bisa pakai email atau nomor telepon. Buat password dengan kombinasi huruf besar-kecil dan angka. Jangan lupa atur privasi akun. Tidak usah follow, tidak usah following siapapun. Kamu bisa akses Twitter dari perangkat seluler, browser, yang penting ada koneksi internet.

Ketika kamu sedang kesal terhadap suasana rapat, kamu bisa dengan mudah meluapkan perasaanmu ke Twitter private ini, tanpa ada orang yang tahu dan tidak perlu merusak suasana. Cukup keluarkan ponsel, buka Twitter, dan tuliskan perasaanmu di situ. Kapanpun dan di manapun.

Trik Pemakaian Twitter untuk Digital Diary

Singkatnya, kamu bisa unggah apa saja ke Twitter. Mau teks, foto, video, sudah cukup untuk digital diary. Saya punya trik untuk mengoptimalkan Twitter sebagai digital diary.

Pakai Utas dan Hashtag

Untuk pemakai biasa, kamu hanya bisa menuliskan 280 karakter untuk 1 tweet. Kalau mau lebih, bisa berlangganan. Untuk mengatasi keterbatasan ini, gunakan utas atau “thread”.

Cara Membuat Utas (Thread) di Twitter

1. Sentuh ikon “buat”.

2. Tarik ke bawah dari jendela buat dan sentuh “Lanjutkan Utas” untuk Menambahkan ke Tweet terakhir Anda.

3. Tambahkan konten, dan sentuh Tweet untuk menambahkan ke utas kamu.

4. Untuk menambahkan utas ke Tweet yang lebih awal, klik untuk Memilih Tweet lainnya.

Kamu perlu utas ketika ingin menceritakan sesuatu di Twitter, menjadi beberapa bagian, berseri, dan masih dalam 1 jenis. Misalnya, mau menceritakan acara piknik, mulai dari berangkat sampai pulang. Atau ketika kamu jatuh cinta kepada seseorang. Kisah serunya nanti bisa kamu baca dari awal sampai akhir, lengkap dengan tanggalnya, akan menjadi momen yang bisa kamu ingat.

Hashtag atau tagar. bisa kita pakai untuk mengelompokkan jenis catatan. Misalnya, setiap menulis tweet cerita bahagia, kamu bisa tambahkan tagar ##AkuSedangBahagia. Tagar yang sudah dibuat bisa dicek pada navigasi pencarian untuk memudahkan mencari unggahan yang diinginkan.

Arsip Unggahan untuk Besok

Twitter memiliki fitur markah untuk menyimpan unggahan yang diinginkan. Fitur ini dapat membantu pengguna supaya tidak kesulitan saat ingin membaca sebuah utas. Pengguna tidak perlu scroll terlalu jauh. Cukup cari di bagian ‘markah’ (bookmark) untuk melihatnya. Sebaiknya, bagian yang perlu disimpan adalah judul setiap utas dan catatan-catatan yang dianggap penting.

Jika masih ragu dengan apa yang mau kamu tweet, gunakan fitur “draf”. Fitur ini bisa menahan kamu dan memberikan waktu unutk berpikir, apakah mau dihapus atau diteruskan nanti. Bisa juga, draf kamu pakai karena belum sempat klik tombol tweet, mungkin karena kamu sedang ada pekerjaan yang tidak dapat kamu tunda. Ketika nanti buka Twitter, ada keterangan bahwa kamu punya draf yang masih tersimpan dan belum di-publish.

Yang pasti, menulis catatan harian di Twitter itu menyenangkan. Jangan sampai kejadian yang sekarang kamu anggap luar biasa, tidak bisa kamu ingat kembali karena kamu tidak punya catatannya. Lebih baik, tulis catatan harian kamu di Twitter. Tidak ribet, muat tanpa-batas, dan bisa kamu baca-ulang nanti.

Setiap orang berhak mendapatkan rasa tenang, nyaman, dan aman saat bercerita. Twitter dapat menjadi media yang aman dan praktis untuk mengabadikan setiap cerita yang kita lalui. Memiliki akun twitter privat tanpa followers sebagai diary digital dapat memberikan wadah bagi kita untuk leluasa bercerita tanpa terekspos publik. Jangan lupa untuk tetap memanfaatkan platform ini dengan bijak. [sfr] 

Ika Safira. Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang. Asli Semarang, hobi menulis, membaca, dan mendengarkan musik.