SEMARANG (jatengtoday.com) — Kota Lama Semarang menyimpan berbagai peninggalan sejarah. Salah satunya sumur tua yang berada di antara Taman Srigunting dan Hotel Kotta.
Sumur bersejarah yang bisa dimanfaatkan untuk umum tersebut sempat menjadi perbincangan publik lantaran muka sumur ditutup menggunakan beton. Saat ini air sumur tidak bisa diakses karena masih tertutup.
Baca Juga: Miris, Sumur Bersejarah di Kota Lama Semarang Kini Ditutup Beton
Di samping itu, ternyata ada sumur lain yang sama-sama berada pada ruang terbuka di kawasan Kota Lama Semarang.
Sumur yang dimaksud terletak di trotoar Jalan Garuda, bersebelahan dengan bangunan tua yang hampir runtuh. Lokasinya tak jauh dari Taman Garuda atau parkiran umum belakang Kota Lama.
Meskipun secara kasat mata sumur tampak tidak terawat, tetapi di dalamnya terdapat air yang bisa dimanfaatkan. Hanya saja, di lihat dari bibir sumur, airnya memang agak keruh.

Menurut informasi warga sekitar, sumur tersebut sering digunakan oleh tukang becak dan tunawisma yang tinggal di sekitar Kota Lama.
Pemerhati Sejarah Kota Semarang Tjahjono Rajardjo membenarkan keberadaan sumur di pinggir jalan yang dapat diakses untuk umum itu.
Baca Juga: 7 Fakta Sumur Tua di Kota Lama yang Kini Terabaikan
Sayangnya, Tjahjono belum menemukan informasi lebih mengenai sumur di Jalan Garuda. Dia hanya pernah mendengar bahwa sumur itu usianya lebih muda dari sumur di Taman Srigunting.
“Dugaan saya (sumur di Jalan Garuda) ini sumur biasa, bukan sumur artesis,” ujar Tajhjono, Jumat (15/7/2022).
Sementara itu, sumur di dekat Taman Srigunting merupakan sumur artesis bersejarah yang sudah berusia lebih dari 180 tahun. Sesuai literatur yang ada, sumur ini mempunyai peran penting dalam perjalanan sejarah Semarang. (*)
editor : tri wuryono