SEMARANG (jatengtoday.com) – Hujan yang mengguyur sejak Jumat (5/2/2021) malam hingga Sabtu (6/1/2021) pagi, membuat Kota Semarang dikepung banjir dan tanah longsor.
Hingga pukul 12.00 WIB, sedikitnya tercatat sembilan kecamatan terendam banjir dan lima titik tanah longsor. Banjir paling parah terjadi RT 11 RW 2 Kelurahan Wonosari Ngaliyan Semarang. Ketinggian air mencapai leher orang dewasa.
Sedangkan satu korban tanah longsor yakni di daerah Jomblangsari hingga saat ini masih dievakuasi dan belum diketahui kondisinya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ruas Jalan Raya Mangkang tepatnya di depan Universitas Terbuka Mangkang atau Aneka Jaya, terendam dengan ketinggian 50-70 cm. Hal itu mengakibatkan arus lalu-lintas di ruas jalan pantura tersebut sempat berhenti total.

Banjir juga merendam Jalan Gajah Raya Semarang dengan ketinggian air di atas lutut orang dewasa. Sedangkan di Jalan Dr Cipto 30 cm, Jalan Muktiharjo arah Kaligawe dan Tlogosari kurang lebih 50 cm, Jalan Jenderal Sudirman 40 cm, Depan Kantor Pos Semarang 40 cm, Jalan Citarum 30 cm, Jalan Kranggan di sekitar deretan toko mas hingga gapura Pecinan banjir mencapai 40 cm.
Banjir juga merendam wilayah Jalan Pucang Gading Raya setinggi 30 cm, Jalan Majapahit (depan RSJ) 30 cm, Jalan Tlogosari 30 – 40 cm, Jalan Imam Bonjol (tepatnya di Stasiun Poncol) mencapai 20 cm.
Begitupun di ruas Jalan Kuala Mas Raya diperkirakan 20 – 30 cm, Jalan Taman Tawang (Stasiun Tawang) 20 – 40 cm. Sementara di Jalan Puri Anjasmoro Semarang Indah ketinggian air kurang lebih 30 cm. Masih banyak titik banjir di wilayah kelurahan-kelurahan yang belum tercatat.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Winarsono mengatakan, pihaknya memantau dan mencatat sejak Jumat (5/2/2021) malam hingga Sabtu (6/1/2021), ada sedikitnya sembilan kecamatan di Kota Semarang tergenang banjir.
“Hujannya deras sekali. Banjir terjadi mulai wilayah Mangkang Kecamatan Tugu, Wonosari Ngaliyan, Semarang Indah Krobokan Semarang Barat, Pendrikan Lor Semarang Tengah, Kemijen, Bugangan, Barito, Gayamsari, Tambakrejo, Sawahbesar, Sambirejo. Di wilayah Genuk ada Terboyo Wetan, Terboyo Kulon, Trimulyo, Banjardowo, Genuksari, dan Pedurungan. Semarang Utara hampir seluruhnya ada genangan banjir,” katanya.
BACA JUGA: Trauma Kerap Banjir Bandang, Warga Mangkang Desak Pemerintah Cari Solusi
Dikatakannya, BPBD Kota Semarang telah melakukan langkah penanganan di lapangan. Baik mengambil gambar, monitoring melalui radio di posko, evakuasi serta mengirim bantuan dan mendirikan dapur umum.
Bantuan Logistik
“Kami juga telah mengirim perahu karet di Semarang Indah dan Wonosari Ngaliyan. Hujan dari pagi tidak reda, ada warga yang perlu dievakuasi untuk dibawa ke tempat yang lebih aman. Tingginya kurang lebih 90-100 cm,” katanya.
Selain itu, pihaknya mengaku telah mengirimkan logistik untuk bantuan kepada korban. “Kami mendirikan dapur umum di Mangkang dan Gayamsari,” imbuhnya.
BACA JUGA: Atasi Banjir di Mangkang, Normalisasi Sungai Beringin Ditarget Selesai 2022
Selain itu, lanjut Winarso, selain banjir juga terjadi sedikitnya ada lima titik tanah longsor. Di antaranya terjadi di Bringin Ngaliyan, Jomblangsari, Wologito, Cinde Raya dan Genuk Krajan.
“Di daerah Jomblangsari hingga saat ini korbannya masih dievakuasi. Untuk kondisi korban kami belum menerima kejelasan informasi, kami masih menunggu informasi dari petugas kami di lapangan,” katanya. (*)
editor : tri wuryono