SEMARANG (jatengtoday.com) – Beberapa hari ini, utamanya saat sore hari, Kota Semarang diguyur hujan lebat. Tingginya intensitas curah hujan membuat sungai tak mampu menampung air, sehingga meluap ke permukiman.
Wilayah Mangkang dan sekitarnya menjadi tempat yang cukup rawan. Pasalnya, di dekatnya ada Sungai Beringin yang mempunyai riwayat buruk setiap kali hujan deras.
Selasa (4/2/2020) sore hingga malam, wilayah ini terendam karena luapan air sungai. Ketinggian airnya ada yang mencapai pinggang orang dewasa. Jalur Pantura Semarang-Kendal juga terdampak sehingga arus lalu lintas tersendat.
Malam ini, Rabu (5/2/2020), aliran Sungai Beringin terpantau cukup stabil, meskipun sore tadi sempat diguyur hujan dan sekarang masih gerimis.
Rahmat, warga Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan yang tinggal di dekat aliran sungai merasa bersyukur karena hujan tidak sederas kemarin. Namun, ia tetap merasa was-was.
“Kalau khawatir ya tetap khawatir. Apalagi pas hujan gede. Kaya tadi sore kan hujan, jujur ya saya nggak tenang kalau lagi di dalam rumah,” ceritanya.
Hal serupa juga diungkapkan Muhammad Asror, warga yang juga tinggal di dekat aliran sungai, tepatnya di Kelurahan Mangkang Wetan RT 1 RW III, Kecamatan Tugu. Katanya, banjir meninggalkan semacam trauma.
Apalagi banjir di kawasan Mangkang ini bukan kali pertama terjadi. Pada November 2010 silam sudah pernah. Bahkan menjadi tragedi terparah di daerah ini. Terhitung ada 5 orang tewas dan 1 hilang.
Dia berharap agar Pemkot Semarang bisa mengantisipasi terulangnya kejadian itu. Apalagi melihat banyaknya rumah warga yang berada di sekitar aliran sungai. Program normalisasi yang sampai saat ini masih proses pun diharap cepat kelar. (*)
editor: ricky fitriyanto