in

Terjadi 256 Bencana di Semarang, Total Kerugian Rp 3,5 Miliar

Meski telah dilakukan normalisasi sungai di Kota Semarang, tampaknya kejadian banjir masih menempati peringkat tertinggi.

Banjir rob di kawasan pesisir Semarang menjadi persoalan puluhan terakhir yang belum terselesaikan. (foto abdul mughis/jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejak Januari hingga September 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat sebanyak 256 kejadian bencana di Kota Semarang.

Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono menjelaskan, kejadian banjir masih menempati urutan tertinggi yakni sebanyak 49 kejadian, rob 7, talud longsor 77 kejadian, angin puting beliung 20 kejadian, rumah roboh 35 kejadian, kebakaran 28 kejadian dan pohon tumbang 40 kejadian.

“Total Kerugian mencapai Rp 3.504.500.000,” kata Winarsono, Jumat (14/10/2022).

Dijelaskannya, Jumlah tersebut belum terhitung kejadian terkini yakni banjir yang merendam sebagian wilayah Mangkang pada Kamis (13/10/2022).

Kejadian banjir terbanyak di Kecamatan Tugu sebanyak 9 kejadian,  disusul Kecamatan Semarang Utara 4 kejadian, Kecamatan Tembalang 3 kejadian, Kecamatan Gayamsari 2 kejadian, Kecamatan Gunungpati 1 kejadian, Kecamatan Pedurungan 1 kejadian, Kecamatan Semarang Barat 1 Kejadian dan Kecamatan Ngaliyan 1 kejadian.

Lebih lanjut, kata Winarsono, kejadian tersebut mengakibatkan sebanyak 27128 warga terkena dampak. Baik akibat terdampak banjir, rob, talud longsor, angin puting beliung, rumah roboh, kebakaran maupun pohon tumbang. “Korban meninggal sebanyak 3 orang dan luka-luka 3 orang,” katanya.

Sedangkan untuk kejadian banjir akibat luapan air Sungai Beringin Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang melanda di Keluarahan Wonosari dan Kelurahan Mangkang Wetan.

“Dampaknya beberapa rumah warga terendam banjir dan endapan lumpur. Terutama di wilayah Mangkang Wetan. Luapan air tersebut disamping intensitas hujan deras, warga merasa tidak nyaman sebagai akibat proses pembangunan normalisasi Sungai Beringin yang hingga saat ini belum dinyatakan selesai,” katanya.

Dampak banjir ini merendam sebanyak 300 rumah di Kelurahan Mangkang Wetan, 51 rumah di Kelurahan Wonosari. “Total keseluruhan, dari Kelurahan Mangkang Wetan dan Wonosari sebanyak 403 KK atau 1615 jiwa,” katanya.

BACA JUGA: Sungai Beringin Meluap, Ratusan Rumah di Mangkang Terendam Banjir

Winarsono meminta masyarakat untuk tetap waspada, karena cuaca ekstrem diperkirakan masih berpotensi terjadi. “Hujan lebat, angin kencang, masih berpotensi mengakibatkan banjir,tanah longsor maupun pohon tumbang,” katanya.

BACA JUGA: Semarang Banjir Terus, Dewan Minta Pemkot Segera Tangani Fenomena Penurunan Tanah

Banjir di wilayah Mangkang, lanjut Winarsono, tidak mengakibatkan korban jiwa. “Hanya ada 1 KK mengungsi di rumah Ketua RW 07. Untuk kerusakan, hampir semua rumah di wilayah RT 06, 07, 09 RW 07 tergenang air,” katanya. (*)