SEMARANG (jatengtoday.com) – Hujan deras yang terjadi pada Kamis (13/10/2022) mengakibatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Beringin yang saat ini sedang proses normalisasi kembali meluap. Ratusan rumah yang tersebar di Kelurahan Mangkang Wetan dan Kelurahan Wonosari terendam banjir.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Winarsono, mengatakan banjir tersebut merupakan limpasan air dari Sungai Bringin. “Sebetulnya sungai ini sedang dalam proses normalisasi. Tapi hujan deras turun dan melimpas. Ada kemungkinan debit air dari dataran tinggi di wilayah Ungaran Barat melimpah, sehingga Sungai Bringin tidak mampu menampung dan meluap,” katanya.
Berdasarkan laporan sementara, Winarsono memastikan tidak ada tanggul maupun talud yang jebol. “Beberapa titik limpasan banjir terjadi di Kelurahan Wonosari dan Kelurahan Mangkang Wetan. Kami masih terus mengkroscek lebih lanjut,” terangnya.
Sejumlah wilayah yang terdampak limpasan air di antarnya di wilayah RW I Mangkang Wetan. Di wilayah ini, lanjut Winarsono, banjir masuk melalui sela-sela site pale yang belum selesai dibangun di Sungai Beringin.
“Air limpasan masuk ke Kali Bhakti dan menyeberang ke permukiman RW I Mangkang Wetan,” katanya.
Sedangkan untuk wilayah RW 03, RW 04 dan RW 07, air banjir masuk melalui limpasan Kali Beringin dan Kali Bhakti. Rumah yang terdampak banjir, yakni RW I sebanyak 53 KK, RW 02 21 KK, RW 03 83 KK, RW 04 17 KK, RW 05 21 KK, RW 06 19 KK, RW 07 86 KK. “Total rumah yang terendam di wilayah ini 300 KK,” katanya.
Sementara di Kelurahan Wonosari, rumah warga yang terdampak banjir tersebar di RT 01 RW 06 sebanyak 30 KK, RT 02 RW 06 sebanyak 45 KK, RT 03 RW 06 sebanyak 35 KK, dan RT 04 RW 06 sebanyak 65 KK. “Ketinggian air rata-rata 40 centimeter,” katanya.
BACA JUGA:
Atasi Banjir di Mangkang, Normalisasi Sungai Beringin Ditarget Selesai 2022
Normalisasi Sungai Beringin, 400 Bidang Lahan Belum Dibebaskan
Normalisasi Sungai Beringin Dibiayai Pusat, Habiskan Rp 230 Miliar
Upaya penanganan yang dilakukan, lanjut Winarsono, tim BPBD Kota Semarang telah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penanganan dan bantuan kedaruratan. “Kami membuka dapur umum di dua titik, yakni di Kelurahan Wonosari dan Mangkang Wetan,” katanya.
Lebih lanjut, kata Winarsono, kebutuhan mendesak saat ini adalah sembako, selimut, matras, dan dapur umum. Sedangkan kendala yang dialami petugas di lapangan, minimnya penerangan di lokasi. “Kejadian banjir rata-rata terjadi di malam hari. Hal ini sangat berpotensi minim penerangan karena PLN di wilayah tersebut dimatikan,” katanya. (*)