KENDAL (jatengtoday.com) – Ambisi Kendal Tornado FC untuk menjadi kekuatan baru sepakbola di Indonesia kian nyata. Dengan dukungan gelontoran dana dari manajemen dan fasilitas latihan yang mewah, klub berjulukan Laskar Badai Pantura ini optimistis naik kelas ke kompetisi kasta tertinggi.
Kendal Tornado FC bakal memulai petualangan baru sebagai kontestan Pegadaian Championship 2025/2026. Menghuni Grup Timur, tim yang diarsiteki Stefan Keltjes harus bersaing dengan Persipura Jayapura, Barito Putera, Persela Lamongan hingga PSIS Semarang yang notabene pernah mencicipi level kompetisi tertinggi di era Liga 1.
Jika dibandingkan dengan klub-klub di atas, Kendal Tornado FC jelas kalah pengalaman. Ditambah lagi mereka baru saja mentas dari Liga 3 dan berstatus sebagai tim promosi di kompetisi kasta kedua Liga Indonesia.
Tapi, Laskar Badai Pantura tak bisa diabaikan begitu saja. Dimas Sukarno dan kawan-kawan punya kekuatan finansial yang memadai sejak diambil alih oleh Junianto, seorang pengusaha sekaligus owner Wahyu Agung Group dan Charlie Hospital.
Junianto tentu bukan sosok asing bagi publik sepakbola di Jawa Tengah. Pria 53 tahun ini pernah menjadi Komisaris PSIS Semarang yang punya andil besar saat mendatangkan Taisei Marukawa dan Carlos Fortes.
Skuad Memadai
Keseriusan Junianto sudah terlihat sejak mengakuisisi Tornado FC yang masih berkompetisi di Liga 3 hingga sukses promosi ke Liga 2 atau Championship. Junianto pun sudah siap jor-joran untuk membawa Kendal Tornado FC naik kelas yang lebih tinggi.
“Main bagus, tunjukkan skill kalian dan bawa Kendal Tornado FC menang. Saya siap memenuhi kebutuhan kalian,” tegas Junianto saat menggelar doa dan tasyakuran di Pondok Pesantren Al Wahdah, Boja, Sabtu (23/8/2025).
Kendal Tornado FC kian menunjukkan keseriusannya dalam membangun tim yang solid dan profesional. Manajemen membekali Stefan Keeltjes pemain-pemain berpengalaman untuk bersaing di Pegadaian Championship 2025/2026.
Kushedya Hari Yudo (eks Arema FC), Taufik Febrianto (eks Persis Solo), Gufroni Almaruf (Dewa United), Yudha Alkanza (PSIM) hingga Bayu Fiqri (eks Persib dan PSIS) direkrut demi memperkuat skuad. Mereka akan bahu-membahu dengan trio asing, Patrick Cruz, Felipe Ryan dan Juan Pablo Morales.
Charlie Training Center
Junianto juga sudah menyiapkan fasilitas yang memadai untuk menunjang performa anak asuh Stefan Keltjes yakni Charlie Training Center.
Training center dengan fasilitas lengkap itu berada di Dukuh Rejosari, Desa Salamsari, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

Charlie Training Center sendiri memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Meliputi lapangan latihan, mess pemain, hingga tempat gym. Selain itu juga proses pembangunan futsal indoor hingga kolam renang.
Manajemen berharap, kelengkapan sarana ini bisa memberikan kenyamanan sekaligus meningkatkan kualitas fisik dan mental pemain. Dengan dukungan fasilitas latihan yang mewah dan lengkap, klub asal Kendal ini optimistis bisa bersaing di level lebih tinggi.
Selain membangun skuad utama, Kendal Tornado FC juga menaruh perhatian pada pembinaan pemain usia muda. Dengan adanya akademi sepak bola yang terintegrasi, klub ingin memastikan regenerasi berjalan mulus. Fasilitas latihan mewah tersebut juga dibuka untuk para pemain muda agar sejak dini terbiasa dengan standar profesional.
Homebase Stadion Jatidiri
Tak sekadar fasilitas dan dukungan dana, Kendal Tornado FC juga menyiapkan homebase berstandar internasional, Stadion Jatidiri Semarang saat menjamu lawannya di Pegadaian Championship 2025/2026.
“Untuk homebase, kami juga sudah laporan Pak Gub dan sudah disetujui agar bisa menggunakan Stadion Jatidiri sambil menunggu kesiapan Stadion Kebondalem Kendal,” tutur Junianto.
Stadion Kebondalem sendiri, menurut Junianto, masih dalam proses penyempurnaan agar memenuhi standar FIFA.
“Kami juga sudah menghadap Kementerian PUPR terkait Stadion Kebondalem karena Kebondalem ini kan belum standar, VAR-nya juga belum lengkap. InsyaAllah tahun depan akan kami siapkan dan setelah jadi, kami akan ber-hombase di Kebondalem,” tegasnya.
Persaingan Merata
Kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026 terbagi dalam dua grup, Timur dan Barat. Juara masing-masing grup akan lolos otomatis ke Super League, sedangkan satu tiket promosi lainnya bakal diperebutkan oleh runner-up grup dalam babak play-off.
Kendal Tornado FC menghuni Grup Timur bersama Persipura, PSIS, PSS Sleman, Persela Lamongan, Barito Putera, Persipal Palu, Persiku Kudus, Deltras Sidoarjo dan Persiba Balikpapan.
Laskar Badai Pantura akan memulai kompetisi dengan menantang tuan rumah Barito Putera pada 12 September. Selanjutnya Kushedya Hari Yudo cs bakal menjamu Persela (21/9) sebelum terbang ke Jayapura pada 28 September.
Pada Oktober, anak asuh Stefan Keeltjes akan menjamu Persiba (6/10) dan Deltras (17/10), away ke markas PSS (12/10) dan Persipal (25/10). Selanjutnya mereka bakal melakoni Derby Jateng di kandang Persiku (1/11) dan menjamu PSIS (7/11) sekaligus menutup putaran pertama.

Junianto optimistis Kendal Tornado FC mampu bersaing di Grup Timur sekalipun berstatus sebagai tim promosi. Namun, Anto sapaannya, mengingatkan agar timnya tak jemawa.
“Tahun ini kami memang tidak mau muluk-muluk, tapi saya tetap harus memberikan motivasi, memberikan bonus dan kalau ‘terpeleset’ naik ke Liga 1 (Super League) ya alhamdulillah,” ucapnya.
“Tapi saya yakin dengan skuad yang ada ini kami mampu bersaing untuk memperebutkan dua slot yang nanti akan di-semifinalkan (play-off),” Junianto menegaskan.
Terus Berbenah
Menghadapi Pegadaian Championship 2025/2026, Kendal Tornado FC juga sudah menggelar serangkaian ujicoba. Hasilnya juga tidak terlalu buruk, salah satunya dengan mengimbangi tim Super League, Malut United.
Pelatih Kepala, Stefan Keeltjes masih memiliki catatan kekurangan yang dimiliki timnya yakni kesulitan mencetak gol. Namun, mantan pembesut Nusantara United ini juga sangat mengapresiasi kekompakan timnya.
“Tim ini makin lama makin bagus, semakin padu. Cuma problem kami adalah soal scoring, di mana kami sulit dikalahkan tapi juga sulit cetak gol. Problem kami sampai jelang kompetisi adalah bagaimana caranya bisa cetak gol dengan banyak variasi serangan,” ujar Stefan Keltjes.
Untuk menambah daya gedor, manajemen Kendal Tornado FC mendatangkan striker muda Muhammad Ragil. Mantan penggawa Timnas U-20 dan Bhayangkara FC ini bisa berkolaborasi dengan Patrick Cruz dan Kushedya Hari Yudo sebagai sumber gol Laskar Badai Pantura.
Dengan kombinasi fasilitas mewah, pembinaan berjenjang, manajemen profesional, dan dukungan suporter setia, langkah Kendal Tornado FC untuk menatap level kompetisi lebih tinggi bukan lagi sekadar wacana. Klub ini benar-benar bersiap menjadi kebanggaan baru masyarakat Kendal.
“Di sini saya hanya ingin mengorbitkan anak-anak ini tanpa embel-embel apapun. Harapannya mereka semakin pintar, berkembang dan dilirik Tim Nasional,” tutup Junianto. (*)
