SEMARANG (jatengtoday.com) – Normalisasi Sungai Beringin di Mangkang Semarang saat ini sedang berlangsung dan ditarget selesai pada 2022. Proyek dibiayai oleh pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan anggaran Rp 230 miliar.
Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi mengatakan, selain penyelesaian penanganan banjir di wilayah Semarang Timur, normalisasi Sungai Beringin menjadi salah satu prioritas yang harus diselesaikan.
“Normalisasi Sugai Beringin telah dimulai sejak 13 November 2020. Pemkot Semarang menargetkan selesai pada tahun 2022,” kata Hendi sapaan akrabnya, Senin (4/1/2021).
Dikatakannya, normalisasi Sungai Beringin mendesak dilakukan, karena sungai tersebut kerap meluap. Warga di wilayah Mangkang sering terdampak banjir.
“Kondisi Sungai Beringin sangat memprihatinkan, bahkan setiap tahun banjir terjadi akibat luapan air, maka normalisasi ini menjadi prioritas, agar banjir tidak lagi terjadi di wilayah Mangkang dan sekitarnya,” katanya.
Hendi berharap masyarakat dapat mendukung upaya normalisasi Sungai Beringin tersebut, sehingga dapat diselesaikan tepat waktu. “Menuntaskan persoalan banjir di Kota Semarang tidak dapat diupayakan oleh satu pihak saja, semua harus nyengkuyung. Misalnya di Sungai Beringin ini, Pemerintah Kota Semarang ambil bagian, Pemerintah Pusat ambil bagian, sedulur – sedulur di sekitar juga harus ambil bagian, dengan mendukung pembangunan. Harapannya tidak muncul persoalan pembebasan lahan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Sih Rianung, mengatakan normalisasi Sungai Beringin bakal dibiayai pemerintah pusat dengan anggaran sebesar Rp 230 miliar, dengan sistem multiyears. Sedangkan untuk pembebasan lahan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang.
“Untuk pembebasan lahan saat ini telah memasuki tahap dua,” ujarnya.
Pembebasan lahan tahap pertama telah selesai. Namun dikarenakan adanya review Detail Engineering Design (DED) BBWS Pemali Juwana, sehingga dilakukan penambahan wilayah sungai yang dilakukan normalisasi.
“Sebelumnya tidak melintasi jalur Pantura, tetapi nantinya normalisasi Sungai Beringin ini melintasi Jalur Pantura. Ini harus kami kejar hingga 2021,” ujarnya.
Untuk pembebasan lahan tahap dua totalnya seluas 10,3 hektare. “Desember lalu progres normalisasi sudah mencapai sebesar 0.212 persen,” ujarnya. (*)
editor: ricky fitriyanto