in

Pendidikan Antikorupsi akan Diajarkan Sejak SD

SEMARANG (jatengtoday.com) – Upaya mitigasi korupsi mulai merambah hingga tingakat pelajar. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun digandeng agar ada sinkronisasi baik materi maupun bentuk-bentuk pengajaran yang sesuai.

Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Giri Suprapdiono mengatakan, pendidikan karakter dan antikorupsi akan segera diterapkan di sekolah-sekolah yang ada di Jawa Tengah. Nantinya, siswa sekolah mulai Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jateng akan mendapat pengetahuan dan pembelajaran mengenai pendidikan antikorupsi.

“Tahun ini akan ada 10 Provinsi di Indonesia termasuk Jateng yang akan menerapkan pendidikan karakter dan antikorupsi di lingkungan sekolah. Nantinya, dari 10 Provinsi ini akan menjadi percontohan daerah lainnya di Seluruh Indonesia,” ucapnya saat audiensi dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Selasa (26/3/2019) malam.

Dijelaskan, penerapan pendidikan karakter dan antikorupsi sudah disepakati seluruh daerah dengan KPK pada Desember tahun lalu. Rencananya, pada bulan Juni tahun ini penerapan pendidikan karakter dan antikorupsi itu akan diterapkan.

“Jadi nanti ada regulasi khusus yang mewajibkan semua daerah melaksanakan pendidikan moral dan antikorupsi di sekolah-sekolah,” paparnya.

Pengetahuan tentang moral dan antikorupsi lanjut Giri, memang penting diterapkan di lingkungan sekolah. Hal itu merupakan langkah pencegahan yang efektif dalam rangka membangun generasi berintegritas untuk memerangi korupsi yang ada dalam kehidupan bangsa.

“Kami akan memberikan pendampingan, monitoring dan melakukan evaluasi terkait suksesnya penerapan pendidikan karakter dan antikorupsi ini,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku sudah lama merencanakan adanya pendidikan karakter dan antikorupsi di lingkungan sekolah. Dengan dukungan dari KPK itu, maka ia semakin optimis program tersebut dapat berhasil.

“Kami senang KPK menyambut baik hal ini. Nanti kalau memang dibutuhkan regulasi dalam pelaksanaannya, akan kami buatkan Pergubnya,” jelasnya.

Pendidikan karakter dan antikorupsi, lanjut Ganjar, menjadi benteng utama dalam rangka menyiapkan generasi penerus bangsa yang berintegritas. Dengan pembekalan pendidikan itu sejak dini, diharapkan praktik korupsi di Indonesia dapat ditekan bahkan dihapuskan di kemudian hari.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Sulistyo menerangkan, penerapan pendidikan karakter dan antikorupsi sebenarnya sudah dilakukan di sejumlah sekolah di Jawa Tengah. Setidaknya sudah ada 23 SMA/SMK di Jateng yang menerapkan pendidikan itu.

“Bentuknya bermacam-macam, ada yang dengan kantin kejujuran, pelaksanaan penerimaan peserta didik baru yang akuntabel, pelaksanaan kegiatan-kegiatan sosial dan sebagainya,” terangnya.

Pihaknya lanjut Sulistyo mengatakan akan siap mendukung suksesnya program tersebut. Tidak hanya menyiapkan siswa, guru-guru juga akan diberikan pelatihan tentang bagaimana cara memberikan pengajaran pendidikan karakter dan antikorupsi agar lebih mudah dipahami siswa. (lhr)

editor : ricky fitriyanto