in

Pelajaran tentang Uang dari Orang-orang Kaya

Orang kaya punya cara pandang berbeda, dalam memperlakukan dan mendatangkan uang. Belajar dari mereka, kita bisa melihat perbedaan jauh, mengapa uang datang kepada orang-orang kaya, dan hanya sedikit uang yang singgah di dompet mayoritas orang.

(Image: Chainarong Prasertthai)

Orang kaya ingin memiliki kebebasan waktu. Mereka bekerja dengan cinta, bukan demi kewajiban.

“Skill Berarti Uang” Itu Salah

Sepintas, punya kemampuan, keahlian, akan mendatangkan uang. Benar. Ada masalah berat di sini, yang perlu kita catat. Kamu tidak bisa andalkan skill dan keahlian awal kamu. Itu harus kamu tingkatkan. Sekali lagi, “skill dan keahlian awal” itu perlu terus kamu tingkatkan.

Kondisi kamu ketika bergelar X atau menjadi lulusan Universitas X, perlu peningkatan. Singkatnya, jika “skill dan keahlian awal” itu tidak kamu tingkatkan, itu sama dengan memakai aplikasi yang tidak di-update.

Kebanyakan orang sudah dianggap sebagai ahli di bidangnya, dikenal dengan statusnya, namun mereka tidak meningkatkan tingkat keahlian mereka. Yang mereka lakukan adalah menghabiskan waktu mereka di tingkat keahlian yang sekarang.”

Contohnya?

Diterima menjadi pegawai, karena gelar, namun kepintaran ketika diterima, sampai 3 tahun kemudian, tidak ada peningkatan.

Menulis buku, keliling promosi mengisi seminar dengan mengutip ulang buku yang sama, menjadi terkenal karena pemikiran dari buku itu, tanpa meng-update dengan pengetahuan baru.

Skill awal yang kamu ulang sepanjang karier tidak bisa membuat kamu kaya.

Terus belajar, tingkatkan skill yang sekarang, dan bekerja lebih cerdas.

Monetisasi tidak seperti yang kamu pikirkan. Kebanyakan orang, ingin sukses bekerja online, ingin secepatnya mencairkan cek dan pensiun, kemudian mengirimkan spam promosi dengan iklan, dan penipuan pemasaran berjenjang.

Tidak semudah iyu. Sukses tidak pernah terjadi tanpa rencana.

Sukses terjadi dari reputasi, kombinasi antara pengalaman dan bagaimana orang melakukan perbaikan.

Akun media sosial memberinya akses awal ke peluang investasi startup. Gunakan akun ini untuk membangun reputasi kamu.

Orang kaya menghasilkan uang dari jaringan mereka. Orang kaya menggunakan media sosial untuk menarik peluang ke kotak masuk email mereka secara auto-pilot.

Aset atas Tenaga Kerja

“Time is money”. Waktu adalah uang. Ini sepintas juga benar. Itu tidak sepenuhnya berlaku bagi orang kaya. Menurut mereka, memperdagangkan waktu untuk uang itu buruk. Kamu boleh tidak percaya ini.

Fakta: “Time is money” hanya cocok untuk pekerja dan pegawai. Mereka menukar waktu dengan uang. Mereka menghitung selama sekian jam, berapa yang bisa saya hasilkan.

Mengapa orang-orang kaya tidak berprinsip “time is money”?

Earning (pendapatan) yang berasal dari tenaga kerja, dihancurkan oleh inflasi, sedangkan pendapatan yang berasal dari aset berkualitas — saham, obligasi, real estate, melindungi kamu dari inflasi.

Kesimpulan: Menjadi kaya adalah tentang bagaimana memperoleh aset dan membuat aset itu bekerja untukmu.

Apapun yang bisa kamu beli dengan uang, bersifat lemah, jika dibandingkan dengan kepemilikan aset. Memiliki aset berpeluang pensiun dini dan kebebasan finansial. Meminta $50K sama dengan meminta $200K.

Pilihlah yang lebih besar, karena “cara meminta” uang, tidak peduli berapa besarnya uang itu. Jangan takut untuk mencari uang besar. Bernegosiasi keras untuk mendapatkan lebih banyak uang ketika kamu mendapatkan tawaran pekerjaan. Bersikeras pada insentif dan bonus. Begitulah cara Anda menyimpan lebih banyak uang dan bekerja lebih sedikit seumur hidup Anda.

Orang kaya berpikir tentang bagaimana mengembangkan aset, agar uang tetap mengalir ketika mereka sedang tidur dan berenang di hotel.

Kemiskinan membebankan bunga sedangkan kekayaan membayar bunga.

Ketika uang menjadi masalah, uang menciptakan lebih banyak masalah.

Jika kamu tidak bisa memperbaiki pekerjaanmu dengan cara-kerja dan aplikasi yang lebih baik, itu sama dengan kehilangan nilai pekerjaanmu dan mudah tersingkir. Biaya ke depan, akan lebih mahal. Kalau kamu tidak update pengetahuan, kamu akan membayar ahli dan konsultan lebih mahal.

Investasi dengan Saham, Tidak Disarankan

Orang kaya tidak menyarankan berinvestasi dengan saham, karena dalam permainan investasi adalah “jangan kehilangan uang”, sementara investasi dengan saham punya aturan pertama: “semua orang berpeluang rugi”. Tepatnya, rugi besar.

Berinvestasi dalam saham dapat merusak hidup kamu. Memang untung 5-8% atau lebih, pada sisi lain, kamu menjual diri kamu. Menginvestikan $5K semua ke perusahaan yang sedang tumbuh pesat, memang menguntungkan, namun tidak membantu meningkatkan potensi penghasilan kamu. Uang $5K bisa menjadi $500K jika kamu pakai untuk meningkatkan skill dan penghasilan. Investasi untuk diri sendiri merupakan investasi terbaik dengan ROI tertinggi.

Perusahaan berstatus tinggi akan membuat kamu bangkrut. Jangan pernah memilih status. Orang bangkrut karena menuruti status, ego, dan pencitraan.

Orang Kaya Tidak Sepenuhnya dari Pengalaman

Pengalaman itu buruk, karena pelajaran datang setelah hal baik atau buruk terjadi. Jangan terlalu bergantung pada pengalaman. Lakukan kalkulasi sebaik mungkin.

Banyak orang tidak belajar. Banyak orang kaya tidak mau belajar.

Banyak orang kaya tidak memahami mengapa pemerintah tidak bisa “default” (sesuai nilai asal), mengapa atau bagimana bank sentral mencetak uang. Mereka tidak memahami mengapa teknologi meningkat dan valuasi tetap meningkat. Mereka tidak memahami mengapa cryptocurrency menghasilkan NFT yang mirip permainan. Mereka tidak memahami mengapa dolar tetap tinggi. Mengapa naik-turun dolar membuat dunia heboh, sedangkan mata uang India tidak mengubah permainan. Mereka tidak memahami bahwa transisi energi itu nyata dan krusial bagi ekonomi dunia. Mereka tidak memahami mengapa harga-harga tetap tinggi. Mereka tidak memahami mengapa GPT4 dan AI adalah peristiwa skala-kemanusiaan terbesar sepanjang sejarah. Mereka sering tidak mengakui itu bahkan menganggapnya tidak berpengaruh bagi kehidupan mereka.

Mengatasi Inflasi 6,8%

AS mencapai inflasi tahunan 6,8%. Tertinggi dalam 39 tahun terakhir. Setahun sebelumnya, tidak ada ramalan sampai angka ini. Orang tidak percaya akan ada inflasi ini. Sampai harga gas di AS naik 58%, harga real estate mencapai rekor tertinggi.

Kenyataan mengatakan lain. Pemerintah AS ingin semua orang memahami apa yang sedang terjadi. Terutama, luar negeri, karena banyak komoditas AS di setiap negara, dan karena harga sebagian besar dalam bentuk US dollar.
Maret 2020, krisis global terjadi. Satu generasi menjadi miskin.

Pemerintah AS mencetak uang untuk “membayar masalah” tersebut.

Inflasi adalah pajak diam kedua.

Investor menjadi kaya, begitu saja. Pasar saham AS telah mencapai rekor tertinggi. Banyak orang kaya mendadak ketika saham mereka naik 20%. Mengukur harga dengan dolar Amerika, yang bertambah 40%, semua tampak seperti naik.

Sebagian besar investasi tidak naik. Ini ilusi.

Inflasi sering disalahpahami sebagai devaluasi mata uang.

Orang terlanjur menganggap, inflasi berarti “uang sedang tidak bernilai”. Apa-apa mahal. Artinya bukan harga-harga naik dan kamu menjadi kaya karena membeli dengan harga tinggi. Jika kamu membeli gasi dan membutuhkan rumah tinggal, maka angka inflasi resmi salah, merugikan. Kalau kebutuhanmu hanya menonton Netflix, tingkat inflasi kamu mungkin mendekati angka resmi. Bagi sebagian besar dari kita, inflasi mengoyak kantong belakang kita.

Ketika inflasi terjadi, barang lebih sulit dibeli, harus pesan dulu, dan tidak jarang kehabisan stok, dengan harga yang tentu lebih tinggi. Yang terjadi: rantai pasokan rusak. Barang langka, harga naik. Karyawan mendapatkan kenaikan gaji, namun secara global, itu kurang berarti karena angka inflasi tinggi.

Sering ada pemberitahuan, inflasi ini sementara. Fakta: kenaikan harga ini tidak bersifat sementara, harga naik tidak mau turun lagi. Sampai kita terbiasa dengan harga baru, yang lebih tinggi. Kita melupakan pajak inflasi atas barang, dan membelinya.

Yang tidak akan berubah lagi, adalah devaluasi dolar. Suku bunga nol. Jika suku bunga naik, resesi akan terjadi. Suku bunga bisa menjadi negatif seperti Eropa, tetapi itu tidak mungkin.

Kita terjebak dalam pola bertahan. Itulah yang sering terjadi. Terjebak dalam ekonomi dengan pola bertahan.
Dan solusi tepat bukanlah mencetak uang lagi.

Bagaimana tindakanmu ketika inflasi terjadi?
Tunjukkan kepada atasan, “Boss, lihatlah angka inflasi ini. Naikkan gaji saya. Kalau kamu memperkerjakan orang baru, biaya lebih mahal.”.

Geser pekerjaan kamu kalau perlu. Atau cari pekerjaan alternatif.

Pikirkan kembali seluruh portofolio investasi kamu. Buat harga aset keuangan kamu tumbuh melebihi angka inflasi.

Semua orang dipaksa menjadi investor. Apa yang terlewatkan adalah Wall Street diam-diam digantikan oleh Web 3.0 (alias blockchain). Defi (keuangan terdesentralisasi) memungkinkan pinjaman peer-to-peer yang dapat melampaui inflasi 6,8%.

Cryptocurrency hanyalah saham teknologi. Setiap bisnis perlahan menjadi perusahaan teknologi. Cryptocurrency memungkinkan siapa saja yang memiliki koneksi internet untuk berinvestasi di perusahaan teknologi Web 3.0. Ini adalah adopsi pengguna tercepat dalam sejarah. Dan jumlah pengembang yang pindah ke era baru Web ini juga menjadi parabola.

Actionable:

  • Perbaiki skill dan keahlian awal kamu.
  • Pikirkan dan rencanakan monetisasi secara serius, karena tidak ada sukses tanpa-rencana.
  • Jangan tukar waktu kamu dengan uang, kecuali kamu hanya mau menjadi sebatas pekerja atau pegawai.
  • Kembangkan aset yang akan berlipat di masa depan. Kecerdasan, tanah, properti, usaha, dll. Inilah yang mengalirkan uang ke kamu ketika kamu tidur.
  • Jangan membayar bunga. Tanamkan bunga untuk dibayar orang lain.
  • Hindari tenggelam di pencitraan. Hidup sederhana, apa adanya, namun penuh pengetahuan. Kekayaan kamu bukan untuk dipamerkan. Cara kamu hidup dan apa yang kamu tahu, itulah yang akan diwariskan kepada generasi mendatang.
  • Geser atau cari pekerjaan alternatif. Buat pekerjaan baru, kalau perlu, yang dapat menghasilkan lebih banyak aliran uang.
  • Pelajari pengetahuan dasar ekonomi, yang sebenarnya berhubungan langsung dengan kehidupan kita. Apa itu inflasi? Bagaimana cara kerja blockchain? Bagaimana mengubah ide biasa menjadi model bisnis?
Day Milovich

Webmaster, artworker, penulis, konsultan media, tinggal di Rembang dan Semarang.