Dikatakannya, berbagai momen “human interest” bakal diabadikan oleh para peserta menggunakan video vlog maupun fotografi. “Misalnya peserta bertemu wanita pengasong hasil perkebunan, nanti di-tag ke panitia. Para peserta 80 persen berasal dari luar Jawa Tengah. 20 persen dari Jawa Tengah. 40 persen merupakan perally wanita. Peran wanita ini agar memberikan sentuhan humanis,” katanya.
Lebih lanjut, Sinung menjelaskan Rally Wisata Jawa Tengah ini bertujuan untuk mempromosikan sejumlah destinasi wisata di Jawa Tengah. “Sepulang dari rally, peserta dapat memviralkan dan ada daya tarik bagi masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata tersebut,” katanya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, pengatakan para peserta tidak hanya berkonsentrasi pada aspek keolahragaan saja, tapi juga bisa nge-vlog saat berhenti di beberapa lokasi wisata. “Bukan hanya mengukur jarak tempuh kecepatan. Kami ingin agar teman-teman juga bisa mengabadikan wisata di Jateng dengan cara nge-vlog di rest area, kita abadikan tempat wisata,” ujarnya.
Gus Yasin sapaan akrabnya, mengatakan bisa ditentukan titik–titik tertentu, dari ujung barat, selatan, utara, yang memiliki khas tersendiri di Jawa Tengah untuk bisa dieksplor. “Bukan pendapatan yang kami bidik. Tapi juga mengeksplor potensi lokal, baik wisata maupun UMKM di wilayah tersebut. Ikon Jawa Tengah selama ini yang dikenal adalah Borobudur. Kali ini kami tidak hanya fokus ke Borobudur, tetapi juga mengeksplor destinasi wisata lainl,” katanya.
Sementara itu, pimpinan lomba Stevie S. Wibowo menjelaskan event ini terbagi dalam dua kategori yakni Fun Rally dan Time Rally. Masing-masing mengambil rute dari Bukit Sakura, Kebun Teh Kemuning, Museum Sangiran, Syariah Hotel Solo. Peserta akan menempuh rute trek pertama sejauh 88,28 kilometer dari Bukit Sakura ke Museum Sangiran dengan waktu 275 menit. Adapun trek kedua berjarak 43,72 kilometer ditempuh dari Sangiran ke Syariah Hotel Solo.
“Event ini bertabur bintang karena diikuti pereli yang pernah menjadi juara dalam ajang Kejurnas tahun 2017 dan 2018. Kita tetap utamakan keselamatan dan safety riding,” bebernya.
Lebih lanjut, pihaknya membatasi event ini hanya diikuti sebanyak 80 peserta. Lebih mengutamakan peserta dari luar Jawa Tengah supaya lebih eksploratif. Acara tersebut juga dihadiri Ketua IMI Jateng Kadarusman. “Tidak hanya olahraga, tapi juga mengangkat wisata, kulinet dan kegiatan sosial. Mengangkat sektor wisata melalui event otomotif ini menjadi sinergi yang tepat,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto