in

Libatkan Pebalap 18 Negara, MXGP 2019 di Semarang Telan Biaya Rp 26 Miliar

Dalam kesempatan tersebut, Hendi mengungkapkan bahwa event MXGP 2018 mendapat penghargaan sebagai penyelenggara MXGP terbaik di dunia. “Mas Sadikin Aksa (Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia)
tadi bicara bahwa beliau mewakili rekan-rekan Kota Semarang menerima penghargaan bahwa penyenggaraan MXGP kemarin (2018) terbaik. Dunia lho. Kalau udah ngomong dunia, orang akan tanya Semarang itu di mana to? Akhirnya terkenal,” katanya.

Tidak hanya itu, orang nomor satu di Kota Semarang itu juga berobsesi event MXGP kali ini akan memecahkan rekor penonton terbanyak di dunia.
“Saya tanya Mas Sadikin, rekor penonton terbanyak di dunia berapa, di mana? Beliau bilang di Eropa penonton terbanyak kurang lebih 60 ribu selama dua hari. Nah, kalau (jumlah) itu dengan kapasitas arena kita bisa dilewati. Karena dalam sehari bisa 60 ribu, kalau dua hari bisa memecahkan rekor penonton terbanyak di dunia,” katanya.

Untuk mendukung agar mampu menyedot penonton banyak, lanjut Hendi, pihaknya meminta kepada panitia MXGP agar tiket kelas festival dijual lebih murah. “Kalau tiket festival sebelumnya seharga Rp 150 ribu, kami minta tahun ini untuk dijual Rp 25 ribu. Sehingga penontonnya akan semakin banyak. Kami bicara ekonomi makro, kalau kalau eventnya lancar, Semarang bisa lebih terkenal dan top. Orang semakin banyak datang ke Semarang. Pertimbangannya tidak hanya jangka pendek, tapi jangka panjang juga kami hitung,” katanya.

Hendi juga mengungkapkan adanya perbedaan skema penganggaran untuk penyelenggaraan MXGP 2019. “Bedanya dengan tahun lalu berada di penyelenggaraan, kalau kemarin diselenggarakan oleh IMI Jateng, tahun ini diambilalih langsung oleh IMI Pusat dengan support anggaran dari APBD Kota Semarang senilai Rp 26 miliar. Ini event dunia yang punya standar khusus. Termasuk tiket masuknya hanya dijual Rp 25 ribu, ini berbeda dari tahun lalu,” katanya.

Menurutnya, event berkelas international seperti MXGP di manapun memiliki tiket mahal. “Saya rasa MXGP dari tahun ke tahun di dunia belum ada yang jual tiket Rp 25 ribu. Kecuali baru tahun ini di Semarang. Tapi semua sponsor dan pendapatan tiket akan masuk ke Kasda Kota Semarang. Jadi kalau kami hitung perkiraan, mudah-mudahan benar, dari ticketing bisa mendapat Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar, dari sponsor bisa mendapat Rp 3 miliar hingga Rp 4 miliar. Jadi asumsinya Rp 10 miliar akan kembali ke Kasda. Maka penyelenggaraan ini membutuhkan kurang lebih antara Rp 16 miliar hingga Rp 18 miliar, hampir sama seperti tahun lalu,” katanya.