SEMARANG (jatengtoday.com) – Gelaran Motocross Grand Prix (MXGP) Of Asia 2019 yang menelan APBD Kota Semarang Rp 26 miliar mendapat evaluasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang.
Meski cukup mampu mengangkat nama Kota Semarang di kancah internasional, event MXGP tersebut tidak sesuai harapan dan target semula. Baik dari dampak ekonomi maupun pendapatan pemasukan tiket belum sebanding dengan besaran nilai biaya yang dikeluarkan.
“Anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Pada gelaran MXGP 2019 lalu, dana yang dikucurkan mencapai Rp 26 miliar. Sementara pendapatan hanya mencapai Rp 2 miliar,” kata anggota DPRD Kota Semarang, Supriyadi, Minggu (18/8/2019).
Anggaran Rp 2 miliar tersebut, kata Supriyadi, merupakan pendapatan dari penjualan tiket dan dari pihak sponsor. Dia menilai hal itu tidak berjalan sesuai harapan. Maka dari itu, pihaknya mendorong agar gelaran MXGP 2020 mendatang tidak perlu menggunakan dana APBD Kota Semarang.
Pihaknya menyatakan mendukung digelarnya event bergengsi tersebut. Namun ia meminta agar dilakukan evaluasi. Sehingga bisa lebih efektif dan efisien. “Kecilnya pendapatan itu menunjukkan jumlah penonton sangat sedikit sekali, yakni hanya di kisaran 40 ribu penonton. Ditambah lagi, dari total pendapatan Rp 2 miliar, sebanyak Rp 200 juta digunakan untuk pembelian aset oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang. Tentu saja pendapatan yang masuk kas daerah berkurang,” kata mantan Ketua DPRD Kota Semarang masa jabatan 2014-2019 itu.
Lebih lanjut dikatakannya, tahun depan telah disepakati tanpa dibiayai APBD. “Kami menyarankan, Pemkot Semarang agar dapat menggandeng pihak ketiga untuk menyelenggarakan event internasional MXGP tersebut,” ungkapnya. (*)
editor : ricky fitriyanto