SEMARANG (jatengtoday.com) – Gelaran akbar bertajuk Dodolan Bareng UMKM di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, terpaksa diundur. Event gagasan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng Paradigma Baru yang melibatkan 96 UMKM 0ini sedianya akan digelar pada 20-22 Maret 2020.
Ketua Panitia, Fatah Rosihan Affandi menuturkan, penundaan ini dilakukan karena melihat situasi yang masih waspada terhadap pesatnya penyebaran virus corona atau Covid-19. Selain itu, juga menghormati regulasi pemerintah yang mengimbau untuk meniadakan kegiatan yang melibatkan massa.
“Kami menaati aturan pemerintah, adanya imbauan seperti ini ya kami patuhi. Penundaan sampai nanti pada waktu yang ditentukan pemerintah,” ucapnya, Rabu (18/3/2020).
Dikatakan, gelaran akbar ini rencananya akan mengundang ribuan orang. Dari pemerintahan, jaringan Kadin di seluruh Indonesia, dan pelaku UMKM.
Ketum Kadin Jateng Paradigma Baru, Ali Abdul Rohman menambahkan, sejumlah agenda rutin di internal Kadin Jateng, tetap berjalan. “Seperti pelatihan rutin mingguan tetap diadakan. Karena hanya melibatkan sekitar 30 orang saja,” tuturnya.
Disinggung mengenai dampak wabah corona di dunia UMKM, Ali mengaku sangat merasakan imbasnya. Pihaknya pun meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengeluarkan kebijakan yang meringankan pelaku UMKM.
“Akhirnya kemarin muncul kebijakan, ada keringanan angsuran. Tapi belum jelas, mengurangi hutang pokok atau bunga,” tegasnya.
Di internal, Ali meminta seluruh anggota untuk saling bersinergi. Bahkan tidak memungkinkan Kadin antar provinsi.
“Teknisnya, kami akan bersinergi sesama jaringan Kadin kami dan memberikan data pasar secara riil. Kemudian, saling membantu mengirimkan pasokan ke wilayah-wilayah yang memang perlu. Contohnya, kemarin Cilacap membutuhkan suplai garam, maka kami minta Pati mengirimkan pasokan garam. Kalau masih kurang, bisa meminta Madura, dan lain sebagainya,” paparnya. (*)
editor: ricky fitriyanto