DEMAK (jatengtoday.com) – Kita hanya mengenal jambu sebagai buah yang segar dimakan saat siang hari, namun siapa sangka jambu juga bisa diolah menjadi kuliner lainnya yang tak kalah lezat dan menarik.
Di tangan Istianah warga Desa Karangrowo RT 01 RW 01 Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak, buah khas Demak tersebut bisa menjadi oleh-oleh yang sangat menarik dan membuat ketagihan.
Istianah yang memiliki usaha kuliner bernama Restu Wali dan mendapatkan dukungan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, menyulap jambu yang penuh dengan kadar air menjadi manisan berbalut coklat yang memiliki rasa tiada duanya.
Dijelaskan oleh wanita yang memiliki hobi bekerja keras dan pantang menyerah tersebut bahwa sebelum ini dirinya sudah memiliki beberapa produk kuliner lainnya yang memiliki citarasa khas Demak.
Beberapa produk ini diantaranya adalah manisan jambu dan manisan belimbing yang lebih sering sold out begitu selesai diproduksi.
Kemudian juga ada manisan lidah buaya yang daging tanaman ini banyak tumbuh di halaman depan rumahnya. Daging lidah buaya sendiri dipercaya bisa menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan lambung, selain itu lidah buaya juga dikenal sebagai penyubur rambut dan banyak dikenal sebagai obat alami untuk membantu penyembuhan luka, seperti goresan dan luka bakar.
Sifat antimikroba pada aloe vera menjadikannya efektif untuk membersihkan dan mengurangi risiko infeksi luka.
“Manisan jambu coklat ini merupakan hasil uji coba yang saya lakukan beberapa waktu lalu, saya piker jika manisan jambu dan belimbing dicampur dengan coklat hasilnya akan seperti apa. Maka saya coba membuatnya dan ternyata hasilnya banyak disukai oleh para pelanggan lama saya,” ujarnya.
Bahkan untuk memperoleh manisan jambu coklat para pelanggan harus memesan jauh-jauh hari karena memang sistem pembelian manisan jambu coklat adalah dengan pre order. Menurut Istianah hal tersebut adalah untuk menjaga rasa manisan jambu/belimbing coklat ini agar tetap terjaga kelezatannya.
“Paling lama disimpan di kulkas adalah enam bulan selebihnya rasanya akan berbeda, sehingga jika ada yang mau membelinya harus memesan terlebih dahulu atau pre order baru akan kita buatkan,” imbuhnya kemudian.
Pelangganya sendiri dari berbagai kalangan, namun paling banyak berasal dari kalangan akademisi. Bahkan beberapa pelanggannya adalah dosen dan mahasiswa di dalah salah satu universitas terkemuka di kota Salatiga.
“Biasanya mereka memesan beberapa hari sebelumnya, untuk kemudian saya buatkan,” terang Istianah.
Manisan jambu coklat ini sendiri sebenarnya sederhana, dan hanya pengembangan dari manisan jambu yang sudah lebih dahulu ada. Dimana manisan jambu ini oleh Istianah dibalut dengan coklat cair yang kemudian didinginkan di dalam kulkas, sehingga saat dimakan, paduan kerenyahan coklat dan kelembutan manisan jambu membuat paduan yang tiada duanya. (*)