in

Pelatihan Ketrampilan Pembuatan Kerajinan Konektor Masker bagi Kader Pokja Kampung KB

Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan ekonomi bagi semua kader kampung KB.

DEMAK (jatengtoday.com) – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinpermades P2KB) Kabupaten Demak mengadakan pelatihan ketrampilan pembuatan konektor masker.

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Penyuluh Keluarga Berencana (BPKB) Kecamatan Gajah ini, sebagai upaya pemberdayaan kader pokja kampung KB di Desa Mojosimo dan Tlogopandogan Kecamatan Gajah.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi triger dalam upaya pemberdayaan ekonomi keluarga peserta KB di dua desa tersebut,” kata Kepala Dinpermades P2KB Kabupaten Demak Drs. Taufiq Rifai, M.Si.

Taufik menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan ekonomi bagi semua kader kampung KB di Desa Mojosimo dan Tlogopandogan, selaku ader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang menjadi ujung tombak Program Bangga Kencana di lini lapangan.

“Ketrampilan ini bisa menjadi bekal membuka usaha UMKM dengan basis modal yang tidak begitu besar, serta dapat langsung dilakukan eksekusi praktik berbisnis kecil-kecilan sebagai langkah awal,” ujarnya.

Pelatihan membuat konektor masker ini dipandu oleh Aida Yulis Savitri. Narasumber pelatihan selain menyampaikan teori juga praktek langsung pembuatan konektor masker.

Ia menyampaikan bahwa materi pembuatan konektor masker dan sejenisnya sebagai bentuk usaha rumah tangga sampingan yang tidak menyita banyak waktu bagi Ibu rumah tangga.

“Ini dapat menghasilkan cuan yang luar biasa, dan apabila ditekuni dapat merambah pasar lintas provinsi, bahkan luar negeri,” ujarnya.

Saiful Huda Wakil Koordinator BPKB Kecamatan Gajah menyatakan bahwa, pelatihan ini diharapkan sebagai ilmu yang tidak hanya berhenti pada tataran wacana dan catatan tanpa aksi. Kedepannya semua kader yang hadir dapat merintis usaha kecil-kecilan dengan modal yang kecil, namun menghasilkan untung yang luar biasa besar, bisa sampai 200% dari modal pokok bahan awal.

“Kegiatan ini sangat penting untuk pemberdayaan ekonomi keluarga sebagai lanjutan dari program ber KB bagi pasangan usia subur,” katanya. (*)