Tulisan ini akan atasi masalah “membahasakan-ulang” pemikiran orang lain. Setelah kamu terapkan, kamu bisa menulis lebih banyak dan lebih jelas dalam sampaikan gagasan.
Parafrase Artinya..
Mengekspresikan makna dari tulisan, pembicaraan, atau sesuatu yang tertulis dari orang atau sumber lain, menggunakan kata-kata berbeda, khususnya untuk menghasilkan kejelasan yang lebih baik. Sumber lain ini bisa berupa buku, jurnal, atau tulisan di web.
Parafrase sama dengan menulis-ulang pemikiran orang lain, berdasarkan pemahamanmu, dengan bahasamu sendiri. Hampir dalam setiap menulis artikel, kita melakukan parafrase paragraf.
Untuk Apa Parafrase?
Mengukur pemahaman saya. Kalau saya bisa menjelaskan-ulang gagasan dengan bahasa saya sendiri, termasuk kepada anak-kecil dan para pembaca yang asing dengan gagasan itu, berarti saya memahami apa yang saya baca. Parafrase yang pintar, bisa membuat teks lebih panjang atau lebih singkat, sesuai kebutuhan. Ini menjawab masalah, “Bagaimana cara menyusun paragraf setelah kita baca suatu referensi? Bagaimana memperpanjang tulisan saya?”. Parafrase adalah tindakan menulis yang sebenarnya. Kita tidak bisa menulis tanpa referensi, tanpa riset, tanpa membaca pemikiran orang lain. Tidak ada ide mandiri, ide yang orisinal, tanpa terkait ide lain. Tidak bisa parafrase berarti tidak bisa menulis.
Tenang, ini bisa kita latih. Kita bisa semakin pintar melakukan parafrase paragraf, asalkan mengerti caranya.
Cara Parafrase
Paragraf atau kalimat, sama saja. Paragraf saya pakai karena lebih kompleks, terdiri dari beberapa kalimat. Pada praktik sebenarnya, parafrase terjadi dalam bentuk parafrase paragraf.
Bagaimana melakukan parafrase paragraf?
- BACA SUMBER ASLI DENGAN TELITI (SKIMMING) DAN BERULANG-ULANG. Identifikasi bagian dari sumber yang relevan, kemudian baca secara mendalam bagian itu. Coba fokus pada gagasan utama yang disampaikan penulis (yang kamu baca).
- TANDAI MANA GAGASAN UTAMA. Buat highlight (atau beri garis-bawah) mana yang menjadi gagasan utama. Sampaikan dengan bahasamu sendiri. Kemudian buatlah #daftar gagasan utama, yang sudah kamu identifikasi selama membaca. Yang sudah kamu tandai sebagai gagasan utama, coba baca lagi, pastikan daftarmu tidak bertentangan dengan sumber asli.
- BACA-ULANG. Buka lagi sumber asli, baca-ulang bagian yang mau kamu parafrase, mungkin ada yang terlewatkan dari perhatian.
- PARAFRASE. Gunakan daftar gagasan utama, yang sudah kamu buat tadi, untuk meringkas sumber aslinya. Jangan mengulangi daftar yang sudah kamu buat. Sajikan ide dalam urutan yang logis. Ingat: tujuan parafrase adalah “kejelasan”.
- PERIKSA. Bandingkan ringkasan yang kamu buat, dengan aslinya. Pastikan apa yang kamu tulis sudah menggunakan bahasamu sendiri dan akurat (teliti).
- REFERENSI. Berikan credit pada apa yang sudah kamu jadikan rujukan, cantumkan sumbernya di dalam tulisanmu.
Membuat highlight, ini sama seperti ketika kamu baca buku kemudian kamu tambahkan garis bawah pada kata, kalimat, atau paragraf yang menurutmu penting, sebagai bahan sebelum melakukan parafrase.
Cara Mengutip Referensi
Buku atau ebook: Moon+ Reader dan Amazon
Jika itu ebook, dalam format epub maupun pdf (editable), saya memakai Moon+ Reader. Aplikasi Moon+ Reader bisa membaca semua format ebook. Ada fitur untuk menambahkan highlight.
Ini kebiasaan saya ketika baca buku. Jika ada kalimat atau paragraf penting, saya beri highlight. Hasilnya, dalam 1 buku, yang sudah kita beri highlight, akan terkumpul menjadi 1 dan bisa saya export sebagai teks yang editable. Saya meringkas buku dengan cara seperti itu. Kalau mau langsung melakukan parafrase, pada highlight yang sudah saya buat, saya tambahkan anotasi berdasarkan apa yang saya pahami. Ini semacam menambahkan coretan di margin buku yang kosong, sebagai penjelas, penafsiran, atau pengingat dengan bahasa saya sendiri. Bahan ini bisa kita pakai nanti ketika melakukan parafrase paragraf.
Jika epub, bisa gunakan Microsoft Edge, bawaan Microsoft Windows 10, jadi tidak perlu install aplikasi tambahan.
Kamu harus tahu bagaimana jadinya jika buku yang sedang kamu baca ini kamu jadikan referensi. Dalam bahasa teknis, kalau dijadikan daftar pustaka, saya cari di mana?
Bisa dari halaman judul (di bagian awal buku).
Cara paling praktis dan cepat, pakai link Amazon.
Misalnya, buku Nir Eyal berjudul Indistractable.
https://www.amazon.com/Indistractable-Control-Your-Attention-Choose/dp/194883653X

Di halaman link itu, ada detail bukunya.

Setelah kamu klik “See All Details” akan ada informasi semacam ini:

Gunakan teks di Product Details itu sebagai catatan referensi dari buku yang kamu kutip.
Artikel dari Jurnal Ilmiah: Google Scholar dan Sci-Hub
Bagaimana kalau artikel dari journal ilmiah?
Biasanya saya cari dari Google Scholar atau dari journal tempat saya membaca artikel itu. Sudah ada link dan teks yang bisa kamu pakai sebagai sumber kutipan. Tidak masalah kalau ini.
Banyak international journal yang menyediakan referensi dan kebanyakan dikunci, berbayar. Untuk download referensi seperti ini, gunakan Sci-Hub.

Sci-Hub https://sci-hub.se/
Buka link di Google Scholar atau journal ilmiah. Biasanya ada link DOI (Digital Object Identifier). Copy link DOI yang ingin kamu download, paste di Sci Hub.
*) Alamat Sci Hub sering berganti. Ketik saja “sci hub” di Google, kemudian pakai URL yang ada di hasil pencarian Google. Pilih yang “work”, yang bisa kamu pakai untuk download link DOI. Dengan cara ini, kamu bisa akses dan download artikel di international journal maupun Google Scholar asalkan ada link DOI.
Artikel dari Web: BibCitation Extension
Bagaimana kalau artikel di web? Misalnya, saya baca dari web Harvard Business Review atau Medium?
Saya memakai BibCitation (Automatic Citation Generator). Ini extension untuk Google Chrome. Buka dan install extension itu. Aman dipakai, nggak perlu register.
Caranya, buka halaman web yang ingin kamu kutip.

Kemudian klik pada icon BibCitation. Pilih Style referensi. Saya pilih “Chicago Manual of Style 17th”. Pilih “Copy”.
Teks itu bisa kamu cantumkan di referensi, bagian akhir.
Catatan tentang Parafrase
Parafrase Tidak Sama dengan Mengutip
Dalam mengutip, kamu memakai frase persis seperti sumber yang kamu kutip, kata per kata. Mengutip memakai tanda “apostrof” (petik 2 atas seperti itu) dan kutipan dari sumber asli. PARAFRASE tidak mengulang tulisan orang lain. Parafrase #menjelaskan ide orang lain (tulisan lain) dengan kata dan kalimat yang berbeda.
Parafrase Tidak Sama dengan Meringkas
Dalam meringkas, kamu membuat versi baru yang lebih singkat dan kamu peras, hanya mengambil intinya. PARAFRASE lebih spesifik, menyatakan ulang informasi dengan kedalaman dan detail, namun dengan kalimat berbeda.
Jangan Lakukan Ini dalam Parafrase
- Jangan ganti “kata ini” dengan “sinonim” tanpa memperhatikan konteks. Banyak aplikasi berjenis “spinner” dan “rewriter” yang punya fitur andalan: mengganti suatu kata dengan sinonim terdekat. Hasilnya bisa kacau.
- Jangan mengganti istilah teknis dari suatu pengarang, dengan sinonim. Ini sangat berbahaya karena justru menghilangkan “makna” milik penulis yang kamu kutip. Misalnya: ketika kamu parafrase istilah “paradigma” dari Thomas Kuhn, kamu tidak boleh ganti istilah itu, karena “paradigma” adalah kata yang harus kamu tuliskan sebagaimana aslinya. Itu “milik” Thomas Kuhn. Kata “Being” di karya Heidegger, “Ubermensch” di karya Nietzsche, tidak bisa kamu ganti. Begitu juga istilah-istilah teknis sesuai bidang keilmuan khusus.
- Jangan hanya susun-ulang struktur kalimat dari aslinya. Ini juga bisa kacau.
- Jangan hapus atau tambah kata atau frase begitu saja, tanpa memperhatikan konteks.
- Jangan lupa mencantumkan sumber asli. Caranya, seperti saya jelaskan di atas.
Latihan Setiap Hari
Sebagai latihan, kamu bisa coba dengan menjelaskan gagasan utama dari para pemikir yang kamu baca. Saya memakai cara ini untuk meningkatkan pemahaman dan ingatan saya atas suatu konsepsi yang rumit dan sering disalahpahami orang.
- Bagaimana teori Jung tentang persona, shadow, anima/animus, dan diri?
- Apa arti “paradigma” menurut Kuhn dari buku Scientific Revolution?
- Bagaimana teknologi blockchain bermanfaat bagi kemanusiaan?
Atau pilih saja salah satu artikel panjang, yang menurutmu menarik, kemudian lakukan parafrase pada bagian yang menantang pemahaman kamu.
Tulis yang dapat memberikan nilai-lebih bagi pembaca, yang membuat mereka minimal lebih memahami topik tertentu. Jadilah pahlawan yang mengalahkan monster yang menakutkan mereka, kalahkan musuh mereka yang bernama: malas baca buku, malas memahami.
Sekalipun parafrase bisa untuk tulisan ilmiah (paper, penelitian, dll.), sekali lagi, ingat bahwa parafrase itu untuk mengukur pemahaman dengan bahasamu sendiri dan memberi nilai (manfaat) bagi pembaca. Teknik parafrase di atas bisa kamu pakai untuk menghasilkan tulisan banyak sekali. Jika kamu memahami apa yang kamu baca, kuantitas bukan masalah lagi. [dm]