Bagaimana agar Facebook saya tidak mudah dilacak?
Pertanyaan ini biasanya datang dari aktivis media online dan para pemelihara akun hantu di Facebook. Tidak semua akun hantu itu buruk. Kadang dengan akun hantu, orang bisa lebih transparan melakukan kritik. Orang membutuhkan anonimitas lokasi bisa juga karena alasan keamanan, misalnya pekerja media di tengah konflik.
Oscar Wilde berkata, “Man is least himself when he talks in his own person. Give him a mask, and he will tell you the truth.” Orang sedikit menyingkap dirinya ketika ia berbicara sebagai dirinya. Beri ia topeng, dia akan katakan kepadamu kebenaran.”.
Sebelumnya, perlu diketahui, bagaimana sebuah akun bisa terdeteksi siapa pemiliknya.
Mengapa Akun Facebook Kamu Mudah Dideteksi?
Mendaftar atau Mencantumkan Nomor Hape
Walaupun nomor hape ini, di Facebook, kamu setting ke “Hanya Saya”, kalau sudah pernah dicantumkan, akan tetap bisa dideteksi. Pada kasus terburuk, jika seorang pelapor (atau sekelompok orang) memaksa Facebook untuk mengungkap identitas orang itu, bisa dilakukan dari nomor hape.
Saya beberapa kali download seluruh content di Facebook saya sebelum menghapus semua content di dalamnya. Pada hasil download, kalau menyertakan “Contacts” dalam download, isinya adalah nomor hape kawan-kawan saya yang pernah dimasukkan ke dalam Facebook. Walaupun nomor itu sudah berganti atau mereka sudah atur ke “Hanya Saya”.
Boleh dicoba. Semua orang bisa mendownload content Facebook mereka.
Selain itu, memasukkan nomor hape ke Facebook itu resikonya fatal.
Jika suatu hari akun kamu tidak bisa dibuka, sementara kamu lupa email dan password email yang kamu pakai untuk mendaftar Facebook, maka pertanyaan Facebook adalah nomor hape kamu. Jika tidak bisa, harus scan ektp dan membuktikan kepemilikan akun itu, dengan cara dicocokkan dengan nama dan identitas kamu di Facebook. Apakah nama dan identitas kamu sesuai antara KTP dan akun Facebook? Jika tidak, akun kamu “good bye”.
Jadi, apapun tawaran Facebook, jangan pernah memasukkan nomor hape ke Facebook. Titik.
Mengaktifkan GPS (Info Lokasi)
Sebenarnya, tidak mungkin menonaktifkan GPS. Walaupun hape kamu matikan, hape itu masih bisa dicari lokasinya. Percayalah, piranti pendeteksi semakin canggih. Smartphone diberi chip bawaan yang bisa melihat koneksimu berasal dari mana. Jadi, kalau kamu mengaktifkan penanda-lokasi, lebih mudah diketahui.
Menggunakan IP Address, dari WiFi Publik
Setiap mesin yang terhubung internet, termasuk smartphone, punya ip address. Kalau kamu konek WiFi kafe, kantor, sekolah, swalayan, maka secara default ip address WiFi itulah yang dipakai. Singkatnya, kalau koneksi masih pakai ip polosan (tanpa filter, proxy, vpn) dijamin mudah dilacak.
Memakai Google Chrome atau Browser Bawaan Smartphone China
Google Chrome itu bisa merekam aktivitas browsing. Sedangkan browser bawaan smartphone China, nggak support extension dan https. Ada banyak tutorial yang menjelaskan ini.
Memakai Aplikasi Facebook dan Messenger
Ini lebih parah lagi. Pengaturan Facebook merekam hampir semua aktivitasmu. Mulai dari iklan, lokasi GPS (walaupun kamu matikan GPS dari hape), sampai keterhubungan Facebook dengan daftar kontak di hape.
Jadi, bagaimana cara agar identitas pemilik Facebook sukar dideteksi?
Agar Akun Facebook Kamu Tidak Mudah Dideteksi
Berikut ini langkah-langkah agar kepemilikan akun Facebook tidak mudah terdeteksi.
- Gunakan koneksi sendiri, jangan pakai WiFi publik seperti kafe, kantor, kampus, atau sekolah. Makanya, beli paket data internet. Atau, atur agar WiFi kamu benar-benar aman dan anonim.
- Saya sarankan menggunakan Kali Linux 2018.4 (keluaran 29 Oktober 2018) dan jalankan dengan USB Live Persistence. Dengan cara ini, kamu hanya perlu flashdisk untuk konek ke Facebook nanti dan dan masih bisa simpan data atau melakukan perubahan system pada flashdisk.
- Pastikan koneksi kamu menggunakan VPN berbayar, agar orang di sebelahmu tidak tahu kamu konek dari mana. Cari sendiri VPN berbayar yang ampuh.
- Sebelum mendaftar, pastikan sudah mematikan lokasi GPS.
Sejak 2014 sudah ada layanan Facebook via TOR. Sekarang, koneksinya semakin cepat. (Foto: FacebookCoreWWWi) - Setelah semua itu terpenuh, cobalah mendaftar dan login Facebook dari Onion TOR Browser.
Benar, ini bagian menariknya. Kalau biasanya akun Facebook akan terkunci karena buka dengan TOR Browser, maka harus pakai URL .onion untuk login Facebook, dan akun kamu tidak akan diblokir. Jangan lupa logout.
Sejak 2014, Facebook bisa diakses melalui TOR Browser, dan menurut Halaman Facebook via TOR, sekarang aksesnya lebih cepat. - Jangan pernah mendaftar menggunakan nomor telepon. Gunakan hanya email. Jika setelah mendaftar terdapat tawaran manis untuk menambahkan nomer hape, jangan pernah isikan nomer hape.
- Selama terhubung dengan Facebook, jangan klik link, membagikan link, atau share foto, apalagi lokasi.
- Jangan pakai PlayStore. Ini aplikasi keluaran Google yang mendata identitas kamu dan rajin memberikan iklan. PlayStore menyediakan aplikasi Pro dan Premium, namun berbayar. Sebagai catatan, Android bisa jalan lancar tanpa PlayStore. Untuk download aplikasi Android, gunakan alternatif lain, seperti APKMirror.
- Setting smartphone agar tidak share identitas. Lakukan detoksifikasi data di smartphone.
- Jangan pakai WhatsApp saat menjalankan tutorial ini. WhatsApp, sebagaimana Instagram, berada di bawah 1 induk bernama Facebook.
Facebook masih kirim data dan informasi perilaku melalui aplikasi Android. (Foto: privacyinternational.org) Trip Advisor, dalam screenshot di atas, hanya salah satu produk yang mengirimkan data pemakai Android ke Facebook. Masih banyak yang lain.
Sekalipun sudah diguncang skandal Cambridge Analytica dan GDPR, Facebook tetap menjaring data pemakai Android, melalui aplikasi. Walaupun pemakai ini punya akun Facebook ataupun tidak, walaupun sedang login ataupun tidak.
Menurut Privacy International, aplikasi berikut ini, mentransfer data secara otomatis ke Facebook, ketika pemakai membukanya. Beberapa aplikasi ini, secara rutin, mengirimkan data ke Facebook, dengan sangat detail, dan kadang berupa informasi sensitif langsung dari hape pemakai. Yang sudah terbukti: Qibla Connect, Muslim Pro Prayer, Family Locator, Spotify, Trip Advisor, dan VK. *) Daftar lain, masih panjang. Silakan periksa. Tes dijalankan pada 3-5 Desember 2018.
- Sekalipun sudah diguncang dengan skandal Cambridge Analytica, Facebook masih rajin menginformasikan data dan kebiasaan pemakai, melalui aplikasi Android.
- Jangan install aplikasi Facebook dan Messenger. Gunakan TOR Browser selalu, jangan pakai aplikasi untuk buka Facebook.
- Jangan mendaftar atau membuka Facebook dengan Google Chrome atau browser yang tak-aman.
Memang tidak mungkin aman sepenuhnya, setidaknya, ini mempersulit deteksi. Kalau tutorial di atas kamu jalankan, saya jamin akun Facebook kamu tidak mudah dilacak orang.
Yang terpenting lagi, gunakan Facebook untuk kegiatan positif. Akun kamu baru akan dicari orang jika meresahkan masyarakat atau melakukan tindakan kriminal.
Informasi di atas hanya untuk kepentingan pendidikan dan uji-coba semata, tidak bermaksud menyarankan sama-sekali. Ada kalanya orang membutuhkan anonimitas di media sosial untuk kepentingan baik. [dm]
Day Milovich,,
Webmaster, artworker, penulis, tinggal di Rembang dan Semarang.