in

Banyak Proyek di Semarang Ditunda, Bakal Dikerjakan 2021

SEMARANG (jatengtoday.com) – Hampir semua proyek besar di Kota Semarang ditunda akibat pandemi. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang memperkirakan pembangunan yang tertunda akan dilanjutkan pada 2021.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Sih Rianung, menjelaskan situasi pandemi yang terjadi saat ini memang harus disikapi. “Kaitannya dengan tugas-tugas DPU, kami tetap aktif di lapangan. Beberapa kegiatan tetap jalan, di antaranya penanganan jalan maupun drainase, serta taman,” terang dia, Senin (15/6/2020).

Namun sejumlah kegiatan pembangunan atau proyek besar yang bersifat lelang sementara ditunda. Salah satunya proyek pembangunan jembatan kaca di kawasan Hutan Wisata Tinjomoyo, Kecamatan Gajahmungkur yang sedianya mulai dibangun 2020 ini. Jembatan kaca setinggi 25 meter, panjang 60 meter, dan lebar 3 meter dibangun menggunakan anggaran Rp 12 miliar.

“Pembangunan jembatan kaca kami tunda tahun depan. Kegiatan fisik yang sifatnya lelang, kami tunda tahun depan,” ujarnya.

Apabila pekerjaan tersebut sudah lelang dan belanja, pihaknya mengaku tetap melaksanakan pekerjaan tersebut. “Kalau sudah belanja ya kami jalankan. Kalau masih lelang, kami tunda. Ada juga peningkatan Jembatan Sampangan yang masih proses, dananya merupakan bantuan dari Pemprov Jateng. Dokumen sudah kami masukkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP),” terangnya.

Adanya penundaan tersebut, kata Rianung, program kegiatan akan dilaksanakan pada 2021. “Karena anggaran saat ini direfocusing, maka program yang tertunda akan dilaksanakan pada 2021,” katanya.

Lebih lanjut, kegiatan lain yang mendesak dilaksanakan adalah penanganan rob di Kota Semarang. Rob menjadi salah satu bencana alam yang tidak bisa dihindari. Bahkan Kota Semarang, terutama masyarakat pesisir utara, telah puluhan tahun berhadapan dengan rob.

“Kami berusaha meminimalkan dampak dari rob tersebut, apabila ada laporan warga, kami langsung mengirimkan petugas untuk melakukan pengecekan dan penanganan. Penanganannya membutuhkan sinergitas pemerintah dan warga. Sementara ini membuat tanggul bersama warga untuk mengantisipasi agar rob tidak masuk permukiman penduduk,” katanya.

Sebelumnya, Sekda Kota Semarang, Iswar Aminudin menjelaskan, Pemkot melakukan refocusing. Anggaran berbagai pos program pembangunan tersedot untuk penanganan pandemi Covid-19. “Refocusing anggaran tersebut dilakukan untuk penanganan dampak pandemi Covid-19,” katanya.

Dikatakannya, situasi darurat ini mengakibatkan pendapatan Pemkot Semarang menurun drastis, sehingga mau tidak mau pemerintah mengambil langkah pengalihan anggaran untuk penanganan.

“Penanganan pandemi ini tidak pernah diprogramkan sebelumnya, sehingga sejumlah anggaran dialokasikan untuk penanganan Covid-19. Semua larinya ke situ,” ujarnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto