in

Anggaran Tersedot Pandemi, Program Pembangunan Tersendat

SEMARANG (jatengtoday.com) – Akibat dampak pandemi global yang melanda saat ini, hampir semua program pembangunan fisik yang hendak dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang hingga 2024 tersendat.

Pemkot Semarang melakukan refocusing. Anggaran berbagai pos program pembangunan tersebut tersedot untuk penanganan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda berakhir.

“Sudah direfocusing, tidak ada lagi (program pembangunan yang berjalan, Red). Refocusing anggaran tersebut dilakukan untuk penanganan dampak pandemi Covid-19,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminudin, Selasa (9/6/2020).

Dikatakannya, situasi darurat ini mengakibatkan pendapatan Pemkot Semarang menurun drastis, sehingga mau tidak mau pemerintah mengambil langkah pengalihan anggaran untuk penanganan.

“Penanganan pandemi ini tidak pernah diprogramkan sebelumnya, sehingga sejumlah anggaran dialokasikan untuk penanganan Covid-19. Semua larinya ke situ,” beber dia.

Maka kegiatan fisik atau pembangunan yang sebelumnya telah tersusun dan telah dianggarkan dikurangi hingga dihentikan. Ditanya apakah berbagai program yang dihentikan tersebut hanya ditunda atau memang dibatalkan?  “Bisa dikatakan tertunda, bisa dikatakan tidak. Karena nantinya harus schedule ulang, perencanaan ulang. Otomatis capaian RPJMD hingga 2024, bubar, susah tercapai. Bahkan tahun ini tidak melihat ke RPJMD lagi, karena semuanya lari ke Covid,” tambahnya menerangkan.

Pemkot Semarang, lanjut dia, akan merencanakan ulang semua program pembangunan sebagaimana yang telah dicantumkan dalam RPJMD. Namun Iswar tidak berani menjamin semua program bisa dilaksanakan.

“Akan kami pilih mana program yang penting, kami anggarkan, program yang tidak penting tidak kami anggarkan. Ini mengulangi pekerjaan. Hampir semua nya, refocusing,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Iswar, Pemkot juga mengaku belum memiliki target waktu kapan perencanaan program dan penganggaran ulang tersebut dilakukan. Sebab, konsentrasi saat ini masih terkuras untuk penanganan Covid-19. “Sampai kapan Covid-19 ini akan selesai kan kita juga tidak tahu, jawabannya ya setelah persoalan Covid selesai, baru perencanaan dan penganggaran ulang program pembangunan sesuai RPJMD dimulai lagi,” ujarnya.

Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengatakan, Pemkot harus tetap melaksanakan program kegiatan yang memerlukan respon cepat. “Misalnya perbaikan lampu jalan yang mati, jalan-jalan berlubang harus segera ditambal, rumah yang roboh segera diperbaiki, saluran-saluran yang macet harus mendapat respon cepat,” katanya.

Komisi C akan segera melakukan rapat koordinasi dengan dinas-dinas mitra untuk melakukan evaluasi dan memastikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang perlu respon cepat. “Yang saya sampaikan adalah kegiatan yang perlu respon cepat, karena jika tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan warga,” tegasnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Abdul Mughis