SEMARANG (jatengtoday.com) – Rencana pembangunan jalur tembus Unnes-Undip Semarang yang menghubungkan Sekaran Gunungpati – Srondol Banyumanik, hingga saat ini masih tertunda akibat pandemi Covid-19. Belum ada kejelasan kapan proyek tersebut dimulai.
Detail Engineering Design (DED) telah disiapkan dengan rencana anggaran Rp 150 miliar serta diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun demikian, hingga saat ini belum ada jawaban dari pemerintah pusat.
“Desain sudah kami serahkan ke pemerintah pusat. Saat ini masih dilakukan review,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Sih Rianung, Rabu (19/5/2021).
Dikatakannya, proyek tersebut termasuk rencana pembangunan yang diprioritaskan. Sebab, jalur tembus tersebut dinilai menjadi agenda pembangunan yang sangat penting. Sebab, sejauh ini jalur utama menuju Sekaran termasuk krodit dan rentan terjadi kemacetan.
“Selain itu juga bisa memangkas jarak dan waktu tempuh dari Sekaran ke Banyumanik,” katanya.
Dijelaskan, proyek ini sebetulnnya telah masuk daftar “blue print” atau proyek yang akan dikerjakan dalam waktu dekat oleh Kementerian PUPR sejak sebelum pandemi Covid-19. Namun karena pandemi, anggaran dialihkan untuk penanganan virus. Rianung berharap segera mendapatkan jawaban dari pemerintah pusat.
“Sesuai rencana, anggarannya kurang lebih Rp 150 miliar, saat ini masih direview,” imbuhnya lagi.
BACA JUGA: Banyak Proyek di Semarang Ditunda, Bakal Dikerjakan 2021
Menurutnya, proyek jalan tembus ini selain untuk mengatasi permasalahan kemacetan lalu-lintas, juga mendukung aksesibilitas serta meningkatkan perekonomian warga. “Ya harapan kami mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto