SEMARANG (jatengtoday.com) – Bangunan di Kampung Melayu, Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara banyak yang terbengkalai. Karena itu, sejumlah warga mendukung penetapan kampung tersebut sebagai kawasan cagar budaya nasional.
“Kalau memang itu program pemerintah, ya kami dukung. Lagian ini kan banyak bangunan yang rusak. Kalau jadi cagar budaya kan bisa lebih diperhatikan,” ujar Ketua PKK Kelurahan Dadapsari, Siti Nurul saat ditemui di rumahnya, Minggu (1/8/2019).
Menurut Siti, beberapa bangunan di dekat rumahnya rata-rata tidak ada penghuninya. “Ini samping kanan-kiri rumah kan gudang semua. Gudang pancing. Yang punya malah orang Tanah Mas,” jelas Siti yang sudah tinggal puluhan tahun di Kampung Melayu.
Hal tersebut dibenarkan Ketua RW VII Kelurahan Dadapsari, Abdul Rahman. Dirinya mendukung penuh rencana revitalisasi kawasan Kampung Melayu. Apalagi hal tersebut memang sudah diwacanakan sejak lama.
“Pada prinsipnya kami mendukung. Kalau mau jujur, sebenarnya banyak warga yang sudah menunggu kapan realisasi program itu,” ucap Abdul.
Dia menjelaskan, sekitar dua tahun lalu sudah ada tim dari Jakarta yang melakukan survei rencana penetapan kawasan cagar budaya. Pasca itu, beberapa Ketua RT dan RW juga sudah diberi sosialisasi, meskipun belum sampai di tingkat warga.
“Dulu pernah dijelaskan kalau proses revitalisasi akan memotong pekarangan warga, satu sampai dua meter untuk membuat trotoar. Dan bangunan-bangunan liar dipinggir jalan bakal disterilkan. Dulu sudah dijelaskan sampai itu,” papar Abdul.
Namun, sampai saat ini belum ada kabar lanjutan dari pemerintah. Abdul khawatir jika tidak segera ditetapkan dan direvitalisasi, akan semakin banyak bangunan yang terbengkalai ataupun diubah bentuknya.
Desakan tersebut juga diungkapkan Takmir Masjid Layur, Ali Maksum. Masjid Layur yang ditempatinya merupakan ikon di Kampung Melayu. Dan saat ini kondisinya semakin memprihatinkan. Menara masjid yang bekas mercusuar sudah mengalami keretakan dan pengeroposan.
“Rencana (dijadikan cagar budaya) itu kan sudah lama. Tapi sampai sekarang nggak jadi-jadi. Jadi tolong, jangan cuma wacana saja,” harap Ali.
Sebelumnya Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berencana menambah kawasan cagar budaya nasional dari Semarang yang meliputi 3 tempat. Yakni Kampung Melayu, Kampung Arab, dan Pecinan.
Dirinya ingin mengintegrasikan tiga tempat tersebut menjadi satu kesatuan dengan kawasan Kota Lama yang menjadi destinasi wisata andalan di Kota Semarang.
Namun ia mengaku belum dapat melaksanakan pembangunan dalam waktu dekat. Rencananya pengerjaan pembangunan 3 kawasan cagar budaya (baru) akan mulai pada tahun 2021 mendatang.(*)
editor : ricky fitriyanto