Kemudian, dari arah barat ke timur pemudik bisa melalui Jrakah-Jalan Siliwangi-Jalan Jenderal Sudirman-Indraprasta-Pemuda-Bubaan-Arteri Sukarno Hatta-Jalan Majapahit Mranggen. Pemudik juga bisa melalui tol Krapyak dan keluar di exit tol Gayamsari bagi pemudik yang akan menuju Mranggen, Grobogan, maupun Blora. Pemudik yang akan menuju Demak, Kudus, Jepara, dapat melalui Tol Krapyak dan keluar di exit tol Muktiharjo.
Selain persimpangan Jrakah yang patut diwaspadai mengalami ketersumbatan, sejumlah ruas di jalur dalam kota memiliki potensi kepadatan arus lalu lintas. Di antaranya di Tugu Muda, Pandanaran, dan Simpang Lima. “Jalur kota diperkirakan padat. Apalagi di ruas Jalan Pandanaran, kawasan tersebut diperkirakan akan ramai dikunjungi masyarakat yang berziarah ke Makam Bergota,” katanya.
Khadik mengaku, jumlah peziarah pada tahun lalu membeludak. Sehingga diperlukan pengaturan atau rekayasa lalu-lintas. “Untuk pengamanan arus mudik 2019 ini, kami mengerahkan kurang lebih 180 petugas yang tersebar di sejumlah titik,” katanya.
Kabid Pengendalian dan Operasional Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan mengatakan, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu-lintas untuk mengantisipasi kemacetan pada lebaran mendatang. “Kami masih akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, terkait penataan parkir. Jalan Kyai Saleh sesuai rencana akan kami tutup. Selain itu kami masih mencari lokasi parkir yang bisa digunakan secara insidentil,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto