in

Apindo Sebut Tarif Listrik masih Tinggi

SEMARANG (jatengtoday.com) – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng menilai tarif dasar listrik (TDL) masih terlalu tinggi. Sebab, TDL mengambil banyak porsi dalam ongkos produksi.

Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi menjelaskan, jika TDL bisa diturunkan, bukan tidak mungkin jika daya saing pengusaha lokal bisa bersaing di pasar ASEAN. Disebutkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo diharapkan bisa mendengarkan aspirasi para pengusaha untuk kembali menurunkan tarif listrik.

“Kami harapkan tarif dasar listrik bisa turun lagi, itu akan membuat pengusaha senang karena akan meningkatkan daya saing. Pak Jokowi ini di masa kepemimpinannya, sempat turun satu kali setelah kita melakukan desakan. Karena memang, tarif dasar listrik kita masih tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya,” kata Frans, Kamis (21/2/2019).

Sementara itu, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka menjelaskan mulai Maret 2019 TDL untuk pelanggan R-1 900 VA untuk rumah tangga mampu turun. Penurunan tarif ini berlaku bagi 21 juta pelanggan listrik, dari tarif normal Rp1.352 per kWh menjadi Rp1.300 per kWh.

“Dengan adanya insentif ini, PLN ingin memberikan ruang bagi pelanggan R-1 900 VA RTM bisa lebih banyak memanfaatkan listrik untuk menunjang kegiatan ekonomi,” ujarnya.

Seperti diketahui, tarif listrik untuk pelanggan tegangan tinggi golongan industri besar dengan daya 30 MVA ke atas besarannya adalah Rp 997 per kWh. Sedangkan bagi pelanggan tegangan menengah dengan daya di atas 200 kVA, tarif listriknya sebesar Rp 1.115 per kWh.

Menteri ESDM Ignatius Jonan pernah menyatakan jika pemerintah tidak akan menaikkan tarif listrik hingga akhir 2019. Komitmen pemerintah tidak menaikkan tarif listrik itu, semata-mata demi menjaga kompetisi Indonesia dengan negara lain. Selain itu, juga memertimbangkan daya beli masyarakat. (*)

editor : ricky fitriyanto