SEMARANG (jatengtoday.com) – Pasca direlokasi di lapak sementara, pedagang Pasar Ikan Hias Semarang kini mengeluhkan sejumlah persoalan. Salah satunya mengenai minimnya lahan parkir yang berdampak signifikan pada sepinya pembeli.
Hal itu diungkapkan Agus Siswanto, pedagang di kios Ilham Aquarium. Menurutnya, geliat konsumen antara saat dirinya berjualan di Jalan Suari, Kota Lama dengan di Jalan KH Agus Salim yang jadi tempat relokasi, ternyata sangat jauh berbeda. Omsetnya menurun drastis.
“Omsetnya nurun banget. Biasanya cuma ngandalin pelanggan tetap. Itu pun banyak yang mengeluh, katane males kalau mau ke sini, soalnya parkirnya susah,” ujar Agus yang sudah berjualan ikan hias selama 27 tahun tersebut, Kamis (11/3/2019).
Hal senada juga diungkapkan pedagang lain, Bati dan suaminya. Omset bulanan penjualan aksesori akuarium menurun hingga 50 persen. Bahkan kadang dalam sehari tidak ada pembeli sama sekali. Kalaupun ada, hasilnya belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Sejak pindah di sini sepi ya, biasanya dapat lumayan sekarang lumanyun. Kemarin saja cuma dapat Rp 50 ribu. Itu buat nutup sana sini, belum ada untungnya. Belum lagi kalau nggak ada pembeli,” keluhnya.
Bati juga menerka, sepinya pembeli lantaran sempitnya lahan parkir. “Mungkin pengaruh dari tempatnya juga ya, sekarang kan makan tempat setengah jalan sendiri, nggak ada yang buat tempat parkir, jadi pengunjung malas datang ke sini, enggak kayak dulu lagi,” imbuhnya.
Seorang pelanggan setia pasar ikan hias dari Pedurungan, Junaedi (36) membenarkan hal tersebut.”Apalagi kalau datangnya sore, macet dimana mana mau parkir disini susah, mau parkir disitu buat akses lewat kendaraan,” bebernya.
Pantauan di lokasi, akses parkir di tempat relokasi memang terbilang minim. Parkir pembeli hanya bisa dilakukan di pinggir-pinggir lapak. Padahal, lapak-lapak sementara tersebut sudah hampir memakan setengah badan jalan. Tak jarang, hal itu membuat jalanan macet mengingat di dekat relokasi ada traffic light yang pastinya akan menumpuk kendaraan.
Selain keluhan soal lahan parkir, Agus (pedagang ikan) juga mengeluhkan sejumlah hal lain, seperti banyaknya ikan yang mati karena terlalu dekat dengan jalan raya. “Rugi banget. Ikannya banyak yang mati, mungkin gara-gara kena debu. Ini kan di pinggir jalan, debunya banyak banget,” jelasnya.
Dirinya berharap, revitalisasi Pasar Ikan Hias segera dirampungkan agar bisa ditempati. “Dulu janjinya Dinas Perdagangan itu pembangunan selesai sekitar dua bulan, tapi prosesnya baru segini. Kita tunggu saja apa bisa selesai tepat waktu atau tidak. Supaya semuanya enak pedagang enak pembeli enak,” harapnya. (*)
editor : ricky fitriyanto