in

Pusat Barang Antik Era Kerajaan Mataram Hingga Dinasti Ming Dibuka di Kota Lama

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejumlah pedagang barang antik yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Barang Antik Semarang menggelar prosesi “slub-sluban” sebagai penanda segera menempati tempat baru di gedung eks Persatuan Perdagangan Indonesia (PPI) dekat Gereja Blenduk, Sabtu (4/5/2019).

Prosesi slub-sluban tersebut diawali dengan doa bersama, pemotongan tumpeng, dan jajan pasar. Selanjutnya, para pedagang menggelar dagangannya. Para pedagang barang antik itu menata berbagai barang antik mulai dari perkakas rumah tangga, elektonik, hingga pusaka kuno. Barang-barang yang dikategorikan antik yakni memiliki usia di atas 100 tahun. Bahkan terdapat sejumlah pusaka jenis keris yang dipercaya berasal dari zaman Kerajaan Majapahit, Hindu-Buddha, Kerajaan Mataram, hingga Dinasti Ming.

Ketua Paguyuban Pedagang Barang Antik Semarang Surono mengatakan, pihaknya telah mengklasifikasikan sejumlah barang yang masuk kategori antik. “Banyak barang memiliki usia di atas 100 tahun seperti keris zaman Kerajaan Majapahit, zaman Buddha, mebel zaman kerajaan, alat penerangan, dan keramik peninggalan Dinasti Ming dan lain-lain,” katanya.

Barang antik tidak memiliki patokan nilai jual. Para kolektor barang antik juga telah mengerti spesifikasi barang antik secara khusus. “Mereka bisa membedakan mana barang antik. Barang antik itu sulit ditebak kapan lakunya. Susah-susah gampang. Ada yang digadang-gadang bakal cepat laku, malah tidak laku-laku. Ada yang diprediksi tidak laku, malah cepat laku. Itulah barang antik,” katanya.

Harga barang bervariasi, mulai Rp 20 ribu hingga ratusan juta. “Misalnya jenis pusaka keris zaman Kerajaan Majapahit, patung emas zaman kerajaan Mataram, tentu memiliki nilai jual mahal. Termasuk mebel zaman kerajaan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan para pedagang barang antik segera memulai berdagang di tempat baru tersebut. “Mereka mengawali dengan doa bersama yakni proses slub-sluban. Hari ini mulai menempati lapak,” katanya. (*)

editor : ricky fitriyanto