in

Talud di Ngijo Gunungpati Longsor, Timpa Tiga Rumah dan Sumbat Aliran Sungai

Talud bangunan laundry di Ngijo longsor hingga menimpa tiga rumah dan menutup aliran sungai.

Camat Gunungpati, Sabar Trimulyono (bertopi) didampingi Lurah Ngijo Siti Muhaimatul Haliyah saat meninjau longsor di RW 1 Dusun Puntan, Jumat (7/1/2022). (ajie mahendra/jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Talud di RW 1 Dusun Puntan, Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang longsor hingga menimpa tiga rumah warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi Kamis (6/1/2022) sore tersebut.

Selain menimpa tiga rumah, tanah yang longsor menghambat aliran sungai. Praktis, debit air dari hujan deras, meluap hingga masuk rumah terdampak longsor.

Salah satu pemilik rumah terdampak, Andre (27) menceritakan, longsor terjadi saat hujan deras.

“Atas itu laundry. Taludnya longsor pas hujan deras kemarin. Runtuhannya mengenai rumah bagian belakang,” ucapnya ketika ditemui, Jumat (7/1/2022).

Kondisi rumah Andre yang tertimpa reruntuhan talud tampak cukup parah. Temboknya retak dan sebagian atapnya ambruk. Tanah belakang rumah sekitar 30 meter persegi pun kandas.

Dia belum memperkirakan besaran kerugian akibat peristiwa ini. “Kami meminta pihak laundry bertanggung jawab atas kerusakan ini,” terangnya.

Air Sungai Masuk Rumah

Ardi (37), pemilik rumah terdampak lain, mengaku selain tertimpa reruntuhan talud, rumahnya juga kebanjiran. Sebab longsoran tanah dari laundry menutup aliran sungai.

“Pas kejadian itu hujan deras. Karena aliran sungai terhambat, air sungai meluap hingga masuk rumah. Banjirnya sampai lutut,” terangnya.

Tidak hanya puing-puing talud dan tanah yang longsor. Sejumlah alat kerja laundry juga ikut terbawa longsor. Yakni tiga unit mesin cuci ukuran besar dan satu bak beton.

“Kami sudah koordinasi dengan pihak laundry, dan kooperatif,” tegasnya.

Peristiwa tanah longsor ini pun langsung ditangani Camat Gunungpati, Sabar Trimulyono. Ketika mendengar kabar ada warganya yang terkena musibah, dia langsung berkomunikasi dengan berbagai pihak.

“Tadi malam saya langsung menghubungi Pak Wali Kota untuk melaporkan kejadian ini. Kemudian Dinas PU (Pekerjaan Umum) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Karena ini harus segara diatasi,” terangnya didampingi Lurah Ngijo, Siti Muhaimatul Haliyah saat meninjau lokasi longsor.

Dibantu Dinas PU dan BPBD

Dinas PU dan personel BPBD pun turun untuk memberi bantuan. Dinas PU berencana menurunkan alat berat untuk normalisasi sungai.

“Rencana besok Sabtu ekskavator dari Dinas PU datang untuk mengeruk tanah yang menghambat aliran sungai,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Sabar juga menemui penanggung jawab laundry, Erik. Dia meminta agar pemilik laundry membenahi talud yang longsor.

Pasalnya, dilihat dari konstruksi, talud tersebut hanya menggunakan besi kecil. Sementara bentangan talud cukup tinggi dan panjang. Sekitar 25 meter lebih.

“Kami minta pihak laundry untuk nantinya membangun talud yang lebih kuat. Soal kerusakan rumah warga bisa dikoordinasikan, yang penting tidak ada pihak yang dirugikan,” pesannya.

Saat ini kondisi longsor masih menutup aliran sungai. Puing-puing tampak masih bersandar di rumah warga. Sebagian sudah diangkat bersama tiga unit mesin cuci yang terbawa longsor. (*)