SEMARANG (jatengtoday.com) – Puluhan ibu-ibu di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati diajak untuk menambah keterampilan dengan cara belajar membatik. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, sehingga kelak bisa meningkatkan perekomomian warga.
Lurah Jatirejo, Bambang Haryanto menyampaikan, pelatihan membatik ini penting, supaya para perempuan yang biasanya hanya di rumah, bisa diarahkan untuk melakukan kegiatan yang sifatnya lebih produktif. Ia sangat berharap agar ke depan, kelurahannya bisa jadi sentra batik lokal.
“Diharapkan pelatihan ini nantinya akan menghasilkan pembatik-pembatik dari Jatirejo yang mampu menghasilkan produk berkualitas. Dan harapanya warga Jatirejo dapat menjadi sentra batik ke depannya,” ujarnya, Senin (25/3/2019).
Lebih jauh Bambang berencana ketika perempuan-perempuan sudah lihai membatik, hasil karyanya sendiri dapat dipasarkan dalam satu tempat yang sama. Seperti home industry atau sebuah sentra batik.
“Bila kelurahan mempunyai satu home industry, maka kesejahteraan masyarakat sekitarnya pasti terjamin. Rakyat menjadi sejahtera dan perekonomian desa juga terangkat,” imbuhnya.
Umi Salamah selaku instruktur kegiatan membatik mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut. Selain sebagai wujud pemberdayaan masyatakat, kegiatan ini sekaligus jadi ajang untuk melestarikan budaya bangsa.
Menurutnya, batik telah mendapat penghargaan dari UNESCO di tahun 2009 lalu sebagai warisan dunia. “Pelatihan ini baik. Batik kan warisan bangsa, sehingga belajar membatik juga merupakan pelestarian budaya. Hal ini harus terus dilaksanakan di banyak tempat agar banyak orang yang bisa membatik,” harapnya.
Dalam pelatihan ini, kata Umi, pesertanya sangat antusias. Ibu-ibu terlihat bersemangat mengikuti pembelajaran membatik. Namun, karena notabene pesertanya masih awam, materi yang disuguhkan pun menyesuaikan. Mereka diperkenalkan tentang cara membuat batik cap.
“Karena ini materi baru maka gambarnya kita kasih, sehingga ibu-ibu langsung pewarnaan saja. Karena untuk dapat mahir membutuhkan waktu yang lama dan tidak bisa instan. Jadi harus latihan berkali-kali,” jelasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto