in

Surplus, Hewan Kurban Jateng juga Penuhi Kebutuhan di Jabodetabek

SEMARANG (jatengtoday.com) – Populasi hewan kurban di Jateng surplus untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha tahun ini. Bahkan sampai menyuplai wilayah Jabodetabek yang masih kekurangan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jateng, Lalu M Syafriadi menuturkan, meski jumlah sapi, kambing, dan domba mencukupi, masih ada hewan kurban yang masuk dari daerah lain. Yakni dari daerah Bali, NTB, atau NTT.

“Biasanya dibawa pelaku usaha musiman,” jelasnya, Selasa (21/7/2020).

Dari datanya, jumlah populasi sapi di Jateng mencapai 1.786.933 ekor, kerbau 59.479 ekor, kambing 3.969.840 ekor dan domba 2.418.431 ekor. Sementara perkiraan kebutuhan untuk kurban tahun 2020, sapi sebanyak 104.164 ekor, kerbau 4.248 ekor, kambing 264.619,ekor dan domba 101.819 ekor.

Dengan potensi populasi tersebut, imbuhnya, Jawa Tengah mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban. Namun, masih banyak dijumpai pelaku usaha musiman yang memasukkan hewan dari Bali, Nusa Tenggara Barat, ataupun Nusa Tenggara Timur.

“Di samping harganya relatif murah dibanding sapi lokal, Jawa Tengah juga berperan dalam mendukung kebutuhan nasional akan hewan kurban, terutama di Jabodetabek,” bebernya.

Karena itu, pihaknya menerbitkan surat edaran terkait peningkatan, pengawasan dan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tahun 2020. Pihaknya meminta para peternak melakukan suntik anticacing hati, setidaknya dua bulan sebelum Idul Adha.

“Kami juga menyiagakan Pos Lalulintas Ternak yang berada di perbatasan daerah untuk melaksanakan pemeriksaan Surat Kesehatan Hewan (SKH) dan penyemprotan hewan. Jika ada yang tak sesuai, bisa mengeluarkan penolakan terhadap pemasukan (ke Jateng) hewan tersebut,” paparnya.

Lalu juga mengingatkan agar peternak waspada terkait zoonosis, yakni penyakit menular dari hewan ke manusia. Karena ada wilayah, seperti Wonogiri, yang pernah ditemukan penyakit anthrax atau sapi gila. (sir)

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.