SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jateng menemukan kasus flu babi jenis African Swine Fever (ASF) di eks karesidenan Solo. Beberapa waktu lalu, malah ada bangkai babi yang positif AFS, dibuang di salah satu sungai di Klaten.
Staf Disnak Keswan Jateng, Agung Sri Kuncoro menjelaskan, flu babi jenis ASF sangat bahaya karena masuk dalam golongan zoonosis atau bisa menular ke manusia.
Baca: Dua Kampung yang Berperang di Jayawijaya Sepakat Damai, Bayar Denda Babi Senilai Rp 2 Miliar!
“Sangat bahaya karena juga bisa menular dari manusia ke manusia,” ucapnya, Rabu (20/1/2021).
Dari datanya, banyak peternak babi di eks karedidenan Solo. Karena itu, pihaknya menekankan, jika peternak atau masyarakat menemukan babi yang terindikasi terkena ASF, maka segera melapor ke petugas.
Baca: Petaka Pantai Gua Cemara dan Bangkai Babi di Bengawan Solo
Nantinya petugas akan langsung menindaklanjuti dengan penyemprotan disinfektan. Selain itu, jika babi sudah mati, dilarang keras dibuang di sungai. Dikhawatirkan, bangkai babi yang terkena ASF bisa saja menularkan penyakit ke lingkungan sekitarnya.
“Bagi peternak yang akan menyembelih, diwajibkan ke RPH karena akan dicek dulu kondisi kesehatan babi yang akan dipotong,” jelasnya.
Baca: Waspadai Rabies, Disnak Keswan Jateng Sebar 8 Ribu Vaksin di 19 Daerah
Jika ditemukan berpenyakit atau terkena ASF, lanjutnya, maka segera ditangani agar tidak menular.
Sebelumnya, bangkai babi yang mati dibuang di sungai ditemukan di Klaten. Hasil observasi tim teknis Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten yang turun ke lapangan menyebutkan babi-babi tersebut mati karena ASF.
Baca: Kapal Tenggelam Usai Tabrak Karang, Enam ABK Terombang-ambing di Lautan
Sekretaris DPKPP Kabupaten Klaten, Mursita mengatakan untuk menghentikan penularan virus, babi yang sehat harus dipisahkan dari babi yang terjangkit virus ASF. Kemudian babi yang mati karena virus akan dimusnahkan lalu dikubur agar virusnya tidak menular.
“Virus ASF dapat menyebar melalui beberapa faktor antara lain adalah kontak langsung, serangga, dan pakan yang terkontaminasi,” ucapnya.
Baca: Rabu Pagi, Merapi Luncurkan Tiga Kali Awan Panas
Dikatakan, petugas DPKPP Klaten telah melakukan edukasi ke peternak babi agar virusnya tidak menyebar, sehingga dapat mengurangi kerugian secara ekonomi. Mereka juga diimbau untuk menjaga kebersihan kandang ternaknya. (*)
editor: ricky fitriyanto