SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebanyak tujuh titik rumah pemotongan hewan (RPH) di Jateng, disemprot disinfektan. Dalam sebulan, masing-masing RPH disemprot empat kali.
Ini merupakan langkah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jateng dalam menanggulangi penyebaran virus corona atau Covid-19. Tujuh RPH tersebut berada di Salatiga, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang, Boyolali, Sragen, dan Blora.
Kepala Disnak Keswan Jateng, Lalu M Safriadi, mengatakan penyemprotan disinfektan ini bertujuan untuk pencegahan bakteri, virus, dan penyakit agar tidak masuk ke RPH maupun pasar. RPH dan pasar hewan merupakan salah satu lokasi yang dikunjungi oleh masyarakat. Karena itu, pihaknya ingin agar tempat-tempat tersebut selalu disterilkan.
“Tentunya, kami lakukan setelah tidak ada aktivitas pemotongan atau di pasar hewan. Karena bukan hewannya atau manusianya yang kami sterilkan, melainkan tempatnya. Kalau tempatnya steril, bisa memperkecil kemungkinan penyakit maupun virus menyebar di sana,” ucapnya, Senin (30/3/2020).
Disinggung terkait stok daging di Jateng, Lalu memastikan masih tercukupi. Tapi, jumlah hewan yang dipotong semakin menurun. Jika penurunan ini terjadi secara menyeluruh, dikhawatirkan akan muncul dampak yang tidak diinginkan. Seperti naiknya harga daging.
Di sisi lain, Lalu menerangkan masih ada penumpukan stok daging ayam dan telur di peternak. Dia menilai penumpukan ini dapat berakibat harga yang jatuh. Dan hal tersebut bisa dimanfaatkan oknum yang membeli dengan harga murah, dan menjualnya secara mahal.
“Kami sedang komunikasikan hal ini dengan beberapa pihak terkait. Kalau bisa jangan sampai terjadi. Saya juga berpesan kepada oknum-oknum yang suka memanfaatkan kesempatan, jangan lakukan. Hal ini tidak baik untuk masyarakat,” ucapnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap mengonsumsi daging, telur dan susu. Pasalnya, untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, maka diperlukan protein yang cukup.
“Konsumsi protein yang cukup. Agar imun kita terjaga. Dengan begini, peternak juga bisa menjual telur maupun daging mereka,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto