SEMARANG (jatengtoday.com) – Debat terbuka pemungkas yang digelar di Hotel Patra Jasa Semarang, Kamis (21/6) malam, memanas ketika kedua Calon Gubernur Jateng saling tuding soal proyek geothermal di Gunung Slamet yang dianggap merugikan warga sekitar.
Awalnya, cagub nomor urut 2, Sudirman Said berniat mengkritisi soal kebijakan penataan lingkungan yang diatur Pemprov Jateng. Pria asal Brebes ini mengaku menemukan banyak masalah lingkungan ketika berkeliling di wilayah Jateng selama 8 bulan terakhir.
Permasalahan yang ditemui tersebut antara lain soal pembangunan pembangkit listrik di Batang yang tak kunjung selesai, kemudian pembebasan untuk jalan tol di Kendal. Sudirman pun menyinggung proyek geothermal di kaki Gunung Slamet yang juga belum selesai serta perlunya masyarakat untuk dilindungi.
Ketika diberi kesempatan memberikan tanggapan, Ganjar langsung melakukan skakmat kepada Sudirman. “Perpanjangan izin waktu Bapak (Sudirman) jadi Menteri ESDM, keputusan diambil saat itu. Pak Dirman tanda tangan di sini,” kata Ganjar sambil menunjuk tablet yang menampilkan surat izin tersebut.
Dalam sesi jumpa pers, Sudirman Said menjelaskan perihal izin eksplorasi geothermal di kaki Gunung Slamet. Menurutnya, perihal geothermal izin eksplorasi diberikan secara berkala.
“Tidak mungkin menteri memberikan izin kalau tidak ada persyaratan-persyaratan dan sekarang sudah perpanjangan yang kedua. Itu setiap tahun. Jadi yang sekarang terjadi adalah di lapangan pengawasan kepada kontraktornya kurang baik. Siapa yang mesti mengawasi, pemerintah daerah karena yang memberi izin lokasi adalah pemerintah daerah,” ujarnya.
Dia mengaku tidak bermaksud melempar-lempar bola panas. “Tapi itulah keadaannya dan kami sekarang ini terus komunikasi dengan almamater saya, Kementerian ESDM. Jelas sekali urusannya di daerah. Kepentingannya, bagaimana masyarakat dilindungi,” tegasnya. (ajie mahendra)
editor : ricky fitriyanto