TEMANGGUNG (jatengtoday.com) – Ribuan petani tembakau Temanggung akan menggelar demonstrasi di Istana Negara, Kamis (27/8/2020).
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Agus Parmuji mengatakan rombongan berkekuatan 1.200 orang akan berangkat Rabu (26/8/2020) besok dan menggelar aksi pada Kamis di Istana Negara.
Mereka menuntut agar pemerintah segera memberlakukan peraturan pembatasan importasi tembakau dan meningkatkan pembelian tembakau nasional. Selain itu, mereka menuntut pemerintah tidak menaikkan cukai rokok, karena sangat berdampak pada nasib petani tembakau.
“Memang sudah direncanakan sejak seminggu yang lalu, kami akan berangkat ke Jakarta untuk menggelar aksi demonstrasi. Tuntutan kami agar pemerintah melindungi petani dengan regulasi yang memihak petani nasional,” bebernya.
Dikatakan, selama ini regulasi pusat tidak memihak pada petani, khususnya petani tembakau. Terkait regulasi pembatasan impor tembakau, meski sudah dibuat aturannya, tapi belum dilaksanakan sampai saat ini.
“Belum lagi kami mendengar akan adanya revisi terkait peraturan itu yang kami nilai semakin menyulitkan petani. Makanya kami sudah sepakat, berangkat ke Jakarta untuk aksi mengepung istana,” imbuhnya.
Dengan ketidakpastian itu, para petani tembakau khawatir peristiwa tahun lalu kembali terjadi. Di saat petani sedang panen raya, pemerintah justru mengumumkan kenaikan cukai rokok.
“Pengalaman tahun lalu, jangan sampai terulang tahun ini. Tahun lalu pas lagi panen, pemerintah menaikkan cukai rokok sehingga berdampak pada pembelian perusahaan terhadap tembakau petani. Kami tidak ingin peristiwa-peristiwa semacam itu terjadi lagi, dengan ketidakjelasan regulasi saat ini,” tegasnya.
Gubernur Ganjar Pranowo merayu agar para petani mengurungkan niat mereka menggelar aksi demo. Dia meyakinkan para petani tembakau untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Percaya sama saya, nanti saya yang akan urus. Semua tidak usah berangkat ke Jakarta, tidak usah demo. Nanti biar saya yang menyelesaikan. Kalau saya tidak bisa menyelesaikan, silahkan berangkat demo,” terangnya.
Dia mengaku telah memahami duduk persoalannya. Dia juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian terkait tuntutan petani tembakau. (*)
editor: ricky fitriyanto