in

Puluhan Guru di Demak Ikuti Bimtek Implementasi Merdeka Belajar

DEMAK (jatengtoday.com) – Puluhan guru TK, SD/MI,SMP/MTs serta perwakilan anggota PGRI dari 14 kecamatan mengikuti bimbingan teknis Implementasi Merdeka Belajar (Bimtek IKM) tahun 2022, Kamis (10/11/2022).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh PGRI Kabupaten Demak itu dimaksudkan untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran karena pandemi covid-19.

Bimtek IKM mengahdirkan narasumber dari unsur Pengawas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak yang juga Fasilitator Guru Penggerak.

Ketua PGRI Kabupaten Demak H Sapon SPd MPd menyampaikan bahwa diadakannya bimtek IKM tersebut untuk menyiapkan hadirnya generasi emas pada 2045, yang bercirikan anak-anak dengan kecerdasan komprehensif, produktif dan inovatif. Damai dalam interaksi sosial dan berkarakter kuat.

“PGRI berniat ikut memberikan sumbang sih dalam rangka mendukung program pemerintah mencapai generasi emas. Karena itu dibutuhkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang unggul. Ini juga selaras dengan visi misi bupati Demak tentang upaya peningkatan kualitas dan aksesibilitas pendidikan, berikut peningkatan kapasitas tenaga kependidikan,” ungkapnya.

Kurikulum Merdeka berawal dari upaya membantu para guru dan murid di masa pandemi, dan terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran atau learning lost.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam berikut konten yang lebih optimal, agar peserta didik memiliki cukup waktu mendalami konsep.

“Pada saat sama juga menguatkan kompetensi Guru, karena memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik,” kata Sapon.

Hal tersebut selaras dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara perihal merdeka belajar yang selaras juga dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, terkait mencerdaskan bangsa.

“Mencerdaskan bangsa bukan berarti mencerdaskan individu, namun menyesuaikan sistem pendidikan dengan kebutuhan hidup dan penghidupan rakyat Indonesia,” imbuhnya.

Kemerdekaan merupakan salah satu yang bisa menggambarkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Bahwa terdapat satu hal dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara yang harus digaris bawahi, yaitu tentang asas trikon dalam pendidikan. Yakni kontinyu, konvergen dan konsentris. Ketiga asas trikon itu akan berhasil jika ada dukungan dari keluarga, perguruan, dan masyarakat yang merupakan satu kesatuan utuh dalam pendidikan.

“Kurikulum baru ini memiliki tujuan untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Maka itu Kurikulum Merdeka merupakan jawaban dari segala permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia. Sebab Kurikulum Merdeka dibuat dengan tujuan agar pendidikan di Indonesia bisa seperti pendidikan di negara maju lainnya, karena siswa diberikan kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran,” urai Sapon.

Bupati Demak dr Hj Eisti’anah yang hadir bersama Ketua DPRD yang juga Pembina PGRI Kabupaten Demak HS Fahrudin Bisri Slamet serta Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan H Subkhan menyatakan, apresiasi atas dukungan PGRI pada program pembangunan SDM melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kapasitas tenaga pendidik juga kependidikan.

“Saya turut bangga atas peran serta PGRI yang luar biasa untuk meningkatkan SDM anggotanya sesuai tuntutan jaman. Terlebih dalam rangka mewujudkan generasi emas, pendidiknya memang harus luar biasa. Maka saya pesan pada semua peserta agar sungguh-sungguh mengikuti bimtek,” bupati.

Sebab agar mampu menjawab pemikiran kritis anak didik, dituntut pendidik yang berwawasan luas. Selalu mengikuti perkembangan jaman, dengan rutin mengikuti bimtek pengembangan potensi. (*)