in

Harga Emas Diprediksi Naik di Awal 2022, Ada Pengaruh Omicron dan Suku Bunga AS

Pimpinan Cabang PT Rifan Financindo Berjangka, Mia Amalia menerangkan prediksi harga emas di tahun 2022. (ajie mahendra/jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Harga emas diprediksi akan naik di awal tahun 2022 mendatang. Omicron dinilai ikut memengaruhinya.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan harga emas yang diperkirakan akan terjadi pada Januari 2022.

Januari effect dan hari raya Imlek masuk dalam faktor yang mempengaruhi harga emas awal tahun secara rutin.

Di luar dua faktor tersebut, ada faktor lain yang membuat harga emas bakal mengkat.

Hal tersebut diungkapkan Pimpinan Cabang PT Rifan Financindo Berjangka Semarang, Mia Amalia kepada awak media di Semarang, beberapa waktu lalu.

Dipengaruhi Omicron dan Suku Bunga AS

Dikatakan, selain momentum besar tahunan seperti Januari effect dan Imlek, ada dorongan fundamental yang cukup berdasar. Yakni virus Omicron dan suku bunga Amerika Serikat (AS).

“Peningkatan kasus varian Omicron ditambah dengan tren suku bunga rill di AS yang rendah hingga saat ini bakal mendorong harga emas terus meningkat meski di tengah berbagai tekanan,” paparnya.

Dijelaskan, tingkat inflasi yang tinggi hingga lebih dari 6 Persen di Amerika Serikat akan memangkas keperkasaan dollar dan mengancam pertumbuhan ekonomi AS di tahun depan.

Artinya, para investor akan mencari alternatif aset safe haven salah satunya ialah emas untuk mengamankan nilai portfolio mereka.

“Para investor bisa bersiap mengambil posisi buy untuk menggali potensi kenaikan harga emas di tahun depan mulai di Desember 2021,” bebernya.

Paling tidak, lanjut dia, investor mengambil posisi buy hingga kuartal pertama tahun 2022.

Karena The Fed masih terlihat enggan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat sembari menunggu hasil rapat Bank Dunia untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi di tahun depan.

Perkiraan Harga Emas Tahun 2022

Sementara memasuki kuartal kedua tahun 2022, lanjutnya, harga emas diperkirakan cenderung terkoreksi.

Hal ini terjadi seiring dengan perlambatan inflasi di AS sejalan dengan kebijakan moneter negeri Paman Sam tersebut untuk mengamankan nilai tukar mata uang dan suku bunga mereka.

Menanggapi peluang dari harga emas tersebut, PT Rifan Financind Berjangka Semarang menargetkan tingkat volume transaksi di locogold meningkat dan presentasinya bisa lebih dari 100 persen di sepanjang tahun 2022.

“Untuk keseluruhan total volume transaksi kami optimis bisa menembus target 150.000 lot. Untuk nasabah baru, kami membidik angka 600 nasabah hingga akhir tahun depan,” tandasnya.

Dia memrediksi, harga emas akan tetap terbang tinggi ditahun 2022 hingga menyentuh level tertinggi 1.970 dolar AS/toz.

Sepanjang tahun 2021, harga emas tertinggi pernah menyentuh angka tertinggi pada 6 Januari 2021 di level 1.959 dolar AS/toz dan nilai terendahnya pada 8 Maret 2021 di angka 1.676 dolar AS/toz.

Sementara itu sampai akhir Desember 2021, proyeksi harga emas akan ditutup di level 1.790 dolar AS/toz. (*)