SEMARANG (jatengtoday.com) — Ketua Pengadilan Tinggi Semarang Charis Mardiyanto menyinggung terkait penanganan perkara praperadilan mafia tanah di Semarang yang sempat menjadi perhatian publik.
Charis menyoroti penunjukan hakim yang dinilai kurang tepat sampai mendapat atensi dari Mahkamah Agung.
“Kalau menunjuk hakim ngawur ya jadinya gak karuan. Nunjuk hakim harus tepat, pengetahuan cukup dan sesuai kemampuan,” ujarnya saat acara pelantikan Ketua Pengadilan Negeri Semarang, Selasa (4/4/2023).
Dia tidak bermaksud mengintervensi putusan majelis hakim, melainkan hanya menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya suatu perkara. Charis tidak ingin pengadilan hancur gara-gara oknum.
“Bukan berarti kami intervensi terhadap putusan majelis tapi jika indikasinya melenceng, kami awasi,” imbuhnya.
Charis tidak menyebut spesifik perkara praperadilan mana yang dimaksud. Namun, belum lama ini PN Semarang mengadili praperadilan mafia tanah dengan tersangka Agus Hartono yang putusannya sempat menuai kontroversi.
Charis berharap, di tangan ketua yang baru, PN Semarang tidak lagi keliru dalam menunjuk hakim untuk menangani perkara. Ia tak ingin kejadian dalam perkara praperadilan yang menjadi sorotan publik terulang kembali dan menimbulkan masalah.
Sementara itu, Ketua PN Semarang yang baru, Frida Ariyani berkomitmen untuk menggarap pekerjaan rumah yang selama ini belum maksimal. Di antaranya tentang pemetaan atau pembagian penanganan perkara yang merata dan sesuai kemampuan. (*)
editor : tri wuryono