in

Pertigaan Hanoman Bakal Ditutup, Warga Graha Padma Keluhkan Jalan Alternatifnya

SEMARANG (jatengtoday.com) – Warga Perumahan Graha Padma, Kota Semarang mengeluhkan rencana penutupan Pertigaan Hanoman, dekat Kantor Samsat III. Pasalnya, jika akses dari Jalan Siliwangi menuju Jalan Hanoman Raya tersebut ditutup, banyak warga yang akan kesulitan.

“Kalau bisa ya jangan ditutup, nanti kalau mau masuk jadi susah. Kan berarti harus nyari jalan alternatif lain, muternya jauh,” ujar Andi H (30), warga Jalan Taman Adenia, Graha Padma saat ditemui, Kamis (18/7/2019).

Hal senada juga diungkapkan Dina A (23), warga Kelurahan Tambakharjo, Semarang Barat. Dia juga memerlukan akses Pertigaan Hanoman untuk menuju rumahnya. Bagi dia, penutupan bukan solusi yang tepat.

“Di dalamnya kan banyak perumahan, kampung-kampung ya banyak. Ada sekolah internasional juga lho. Kasihan kalau ditutup,” imbuhnya.

Namun, ada pula yang menyepakati rencana penutupan itu. Salah satunya Fariz Kurniawan (36). Meskipun setiap hari melewati akses tersebut, tapi dia mengaku tak masalah jika ditutup. Apalagi mengingat pentingnya alasan penutupan.

“Sini kan emang langganan kecelakaan ya. Kalau emang penutupan itu solusi terbaik, ya silakan saja. Toh masih banyak jalan alternatif lain,” ucapnya.

Fariz juga tak heran dengan rencana tersebut. Sebab, dari tahun ke tahun sudah diwacanakan. “Utamanya kalau pas habis ada kecelakaan, biasanya diisukan lagi penutupan. Tapi nyatanya sampai sekarang ya tidak ditutup,” imbuhnya.

Dia berpendapat, petugas harus bertindak tegas. Sebab, jika menuruti semua keinginan warga, tidak akan selesai karena masing-masing membawa kepentingannya sendiri. Sehingga, katanya, jika penutupan adalah hal terbaik, kenapa harus ditunda-tunda.

Terpisah, Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi menuturkan, penutupan ini merupakan solusi untuk mencegah kecelakaan. Ardi menyebut, sesuai target, seharusnya Pertigaan Hanoman sudah ditutup tahun ini.

“Secara aspek tipologi medannya ini sangat tidak ideal. Mengingat antrean traffic light ini terjadi setelah adanya tanjakan. Di sini sudah saya tetapkan sebagai daerah rawan kecelakaan,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (16/7/3019).

Ardi mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan melakukan survei di lokasi. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan warga sekitar yang bakal terkena dampak penutupan.

Rencananya, kata Ardi, guna memudahkan warga yang melaju dari arah timur menuju Jalan Hanoman akan dibuatkan U-turn di lokasi lain. Sementara kendaraan dari arah barat dapat memutar di depan Rumah Sakit Columbia Asia.

Menurutnya, upaya tersebut adalah jalan terbaik, meskipun sifatnya hanya untuk jangka pendek. Jangka panjangnya, kata Ardi, adalah dengan menyesuaikan ketinggian jalan. Saat ini pihaknya juga telah melayangkan surat kepada Satker Metro sebanyak dua kali untuk mengusahakan hal itu.

“Penyesuaian tinggi jalan ini rencana jangka panjang. Jadi nanti jalan akan dikepras. Tapi itu butuh waktu yang cukup lama. Untuk sementara ya ditutup,” tandasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar