DEMAK (jatengtoday.com) – Sempat vakum dua tahun karena pandemi covid-19, Hari Pahlawan tahun 2022 tingkat Kabupaten Demak kembali diperingati dengan upacara bendera di Alun-alun Simpang Enam Demak, beberapa waktu lalu. Bertindak sebagai inspektur upacara Bupati Eisti’anah.
Hadir mengikuti upacara Wakil Bupati KH Ali Makhsun, Pj Sekda H Eko Pringgolaksito, Ketua DPRD HS Fahrudin Bisri Slamet, dan Dandim 0716/Demak Letkol Czi Pribadi Setyo Pratama. Di samping juga  Kapolres AKBP Budi Adhy Buono, Ketua PN Haryanta serta Kajari Andri Kurniawan.
Usai memimpin upacara Hari Pahlawan di Alun-alun Simpang Enam Demak, Bupati Eisti’anah dan jajaran Forkompimda bergeser ke Taman Makam Pahlawan Demak ‘Cahya Ratna Bintarum’. Acara tabur bunga yang juga diikuti sejumlah veteran itu dipimpin Kapolres AKBP Budi Adhy Buono.
Mengenai makna peringatan Hari Pahlawan, Bupati Eisti’anah mengatakan, berbeda dengan para pahlawan dan pejuang kemerdekaan yang berperang melawan penjajah, maka perjuangan yang sebenarnya generasi jaman ‘now’ adalah menghadapi tantangan teknologi dan era digital untuk membangun serta memajukan daerah.
“Meneladani semangat perjuangan para pahlawan, semua warga Kabupaten Demak termasuk saya sebagai bupati  harus bisa berjuang membangun daerah dengan peran dan potensi masing-masing. Yang ASN ya berkerja penuh dedikasi dan integritas sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat. Sedangkan bagi para pelajar ya berjuang dengan giat belajar sehingga mampu menorehkan prestasi yang mengharumkan daerah,” ungkap bupati.
Tidak mudah memang. Tapi pasti bisa. Bahkan para pahlawan dan pejuang kemerdekaan tak segan bertaruh raga dan jiwa demi membebaskan Ibu Pertiwi dari cengkeraman penjajah.
Pendapat senada disampaikan Ketua DPRD Demak HS Fahrudin Bisri Slamet. Bahwa generasi muda harus bisa mencontoh dan meneladani sikap para pahlawan. Yang rela berkorban harta, raga dan nyawa demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kita pun saat ini harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan warisan para pejuang. Karena persatuan dan kesatuan bangsa adalah modal membangun negara dan kesejahteraan rakyat. Jadi jangan pernah pelit berkorban demi bangsa dan negara. Karena NKRI harga mati!” Tandas politisi PDIP itu. (*)