DEMAK (jatengtoday.com) – Sektor peternakan memiliki peran yang strategis dalam upaya pemantapan ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Salah satu upaya meningkatkan konsumsi protein asal ternak adalah meningkatkan produksi peternakan baik berupa daging, susu, maupun telur, terang Bupati Demak Eisti’anah saat melakukan kunjungan kerja peninjauan pembangunan di bidang peternakan dan kesehatan hewan di Desa Sukorejo Kecamatan Guntur, beberapa waktu lalu.
Dijelaskan oleh bupati, bahwa kunjungan kerja kali ini dalam rangka mendukung perkembangan sektor peternakan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Demak melakukan berbagai upaya, salah satunya melalui usaha pembibitan ternak sapi potong. Tujuannya adalah agar diperoleh bibit berkualitas untuk dikembangbiakkan sebagai sumber konsumsi manusia.
Lebih lanjut bupati mengatakan bahwa melalui pemanfaatan anggaran Dana Hasil Cukai Hasil Tembakau, Pemerintah membentuk Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) ternak sapi potong melalui budidaya ternak sapi untuk dikembangbiakkan.
Harapannya para peternak penerima bantuan dapat mengembangkan ternaknya menjadi lebih banyak. Pemerintah juga melakukan substitusi sebagian kebutuhan pupuk an-organik/ pupuk pabrikan, sebagai salah satu upaya menjawab kekurangan pupuk an-organik.
“Dengan berbagai upaya tersebut, saya berharap para kelompok peternak dapat tumbuh dan berkembang lebih maju lagi. Salah satu kuncinya adalah kuasai teknologi budidaya peternakan di era globalisasi saat ini, dan jangan segan untuk berkonsultasi dengan petugas penyuluh lapangan,” ujarnya.
“Kepada kelompok tani ternak penerima bantuan, saya minta agar memanfaatkan bantuan dengan maksimal. Kembangkan ternak menjadi lebih banyak, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Jaga kebersihan lingkungan kandang sehingga ketersediaan bibit ternak yang berkualitas dapat terpenuhi,” terang Eisti.
Terakhir, bupati minta kepada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, agar dapat melakukan pendampingan kepada kelompok ternak yang ingin maju dan berkembang. Lakukan pembinaan dan pengawasan administrasi, kelembagaan, serta pemeliharaan ternak agar bisa berkembang dengan baik.
Plt kadinas pertanian dan Pangan Agus Herawan SIP MM menambahkan kegiatan ini diikuti poktan dari tiga kecamatan yaitu Mranggen, Guntur, dan Karangawen. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini mampu meningkatkan populasi ternak sapi yang saat ini berjumlah 5209 ekor dan 5049 ekor kerbau.
“Untuk itu ada bantuan untuk para peternak yakni bibit sapi bunting usia muda kepada 6 kelompok tani yang ada. Bantuan yang kemarin sapi kondisi bunting tua sehingga langsung lahir anak, yang ini butuh perawatan hingga beberapa bulan lagi sehingga nantinya anak-anak sapi akan tambah banyak,” ujarnya.
Adapun DBCHT ini sendiri dikhususkan di tiga kecamatan yakni kecamatan Guntur, Karangawen dan Mranggen, sehingga bantuan yang sudah diberikan agar dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Jadi meski di tengah PMK kita bisa mendapat sapi yang bagus, karena sudah PCR dan vaksin tinggal kasih penandaan siapa pemilik. Kasus PMK di Demak sendiir sudah zero kasus, kemarin sempat ada peternak datangkan sapi dari Grobogan sehingga terkena lagi namun sekarang sudah teratasi,” terang Agus.
“Cek jika mebeli sapi dari daerah luar, apakah sehat apakah kena PMK, Janganlah seperti di gajah dan Mijen, jika bisa diobati mending bagaimana jika mati kan eman. Vaksin untuk PMK sudah mencapai 2400 sapi dan kerbau 8000 ekor, target vaksin bisa selesai akhir tahun,” pungkasnya. (*)