“Ibaratnya gini, saya yang dikasih fisik yang sempurna aja nggak bisa nggambar sebagus ini,”
SEMARANG (jatengtoday.com) – Pengunjung “Pameran Lukisan Anak Hebat” dibuat takjub saat menyaksikan karya-karya anak autistik yang ditampilkan di Gedung Monod Diephuis, Kota Lama Semarang, Rabu (3/4/2019).
Salah satunya adalah Murni Rusdiana, mahasiswa UIN Walisongo yang sengaja menyempatkan diri untuk melihat pameran. Ia mengaku terkesan dengan lukisan yang ada.
“Sangat mengesankan. Sih. Mereka itu benar-benar imaginasinya luar biasa. Ibaratnya gini, saya yang dikasih fisik yang sempurna aja nggak bisa nggambar sebagus ini. Tapi mereka bisa melukis dengan imajinasi yang luar biasa,” ujarnya.
Relawan di Rumah Duta Revolusi Mental tersebut mendukung acara semacam ini. Pasalnya, anak autistik memang perlu didorong untuk berkarya. “Sekarang nggak zamannya lagi anak autis didiskriminasi, yang ada mereka harus diajak bersama-sama untuk menggali bakatnya,” imbuh Murni.
Sementara itu, Ketua Panitia Pameran, Diyah Rarasari mengungkapkan, kegiatan ini merupakan serangkaian acara peringatan Hari Autisme Internasional yang jatuh setiap 2 April. Pihaknya menggagas “Pameran Lukisan Anak Hebat” tanggal 2-6 April 2019.
Hari ini, kata Diyah, kegiatannya adalah menggambar bersama, dengan dipandu oleh Ratna Sawitri dan Broto Hastono dari Komunitas Semarang Sketchwalk.
Adapun pesertanya diikuti oleh kurang lebih 40 anak. “Ada yang dari Semarang, ada juga yang dari luar Semarang. Mayoritas adalah anak-anak dengan kondisi autistik, di samping ada pula anak-anak non-autistik,” jelasnya.
Diyah mengungkapkan, penggabungan antara anak autistik dengan non-autistik ini disengaja. “Karena kita ingin mereka bersosialisasi. Kita juga bisa melihat bahwa anak autistik ternyata bisa diterima oleh anak-anak lain,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto