in

Ini Cara Bergabung Jadi Anggota Komunitas Pedalangan dan Karawitan di Kota Lama

SEMARANG (jatengtoday.com) – Para penjaga budaya yang tergabung dalam komunitas pedalangan dan karawitan bakal meramaikan kawasan Kota Lama Semarang. Mereka akan menggelar latihan pedalangan dan karawitan rutin setiap minggu.

Yang menarik, latihan pedalangan dan karawitan ini terbuka untuk masyarakat umum secara gratis. Bagaimana cara mendaftar menjadi anggota komunitas pedalangan dan karawitan? “Ya, langsung daftar saja, dengan cara datang ke Gedung Monod Diephuis Kota Lama Semarang. Tidak dibatasi usia,” kata Volunteer Monod Diephuis Kota Lama Semarang, Kusri Handoyo, Minggu (5/8).

Dijelaskan Kusri, pendaftaran tidak dipungut biaya. Pelatihan karawitan dan pedalangan karawitan ini dibuka untuk umum. Tetapi lebih diutamakan warga sekitar kawasan Kota Lama Semarang. Proses latihan rutin ini bertempat di lantai 2 Gedung Monod Diephuis Kota Lama.

“Latihan perdana akan diselenggarakan pada Sabtu – Minggu (11-12/8). Sabtu latihan pedalangan, Minggu untuk latihan karawitan, mulai pukul 14.00 – 17.00. Selanjutnya latihan rutin setiap Sabtu dan Minggu,” katanya.

Satu set gamelan minimal 10 pemain, maksimal bisa 20 orang pemain. “Mereka latihan disini untuk bisa meramaikan khasanah seni budaya non modern. Proses latihan ini juga bisa dilihat pengunjung Kota Lama,” katanya.

Pelatihan tersebut melibatkan guru pedalangan dan karawitan profesional. Selain itu juga pegiat seni di komunitas pedalangan dan karawitan Sobokartti Semarang. Termasuk Karawitan Putera Budaya Semarang, yang selama ini memang menjadi komunitas generasi muda pegiat budaya Jawa.

“Beberapa tahun terakhir juga telah melahirkan sejumlah dalang cilik di Kota Semarang,” katanya.

Pendamping latihan tersebut salah satunya
Supono, spesialis ilmu pedalangan dan karawitan. Selain itu ada Romo Roedjito, seniman pedalangan yang juga penulis naskah wayang. “Misalnya dalang cilik akan pentas untuk event tertentu, beliau kerap menulis naskah wayang,” katanya.

Tidak hanya untuk dalang, lanjut Kusri, tetapi warga umum atau orang awam sekalipun boleh ikut belajar wayang dan gamelan karawitan. Jika di tahap awal memang untuk pengenalan. Nantinya pihaknya juga mengajak kerjasama sejumlah komunitas kesenian untuk menyelenggarakan pertunjukan rutin di Kota Lama. “Tidak harus di Gedung Monod Diephuis, tetapi bisa juga diselenggarakan titik lain misalnya di Gedung Oudetrap dan lain-lain,” katanya.

Sementara itu, sejumlah dalang cilik yang juga turut dalam proses latihan rutin tersebut. Diantaranya dalang cilik Danang Lawu, Esa Wijaya, Theodorus Sailendra, dan Fu Jos’e Amadeus Khrisna (Jose). (abdul mughis)

editor : ricky fitriyanto