in ,

Pelatihan Peralatan Alsintan Combine Harvester Besar

DEMAK (jatengtoday.com) – Pelatihan Peralatan Alsintan Combine Harvester Besar dilaksanakan di Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Demak. Pada hari Rabu tanggal 6 Oktober Tahun 2022 dengan peserta penerima Alsintan Combine Harvester Besar dari sumber dana APBD TA 2022.

Narasumber pada kegiatan ini adalah Plt. Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan Sri Sulistyowati dan dari penyedia PT Corin Mulia Gemilang.

Menurut Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Agus Herawan, dengan diadakannya kegiatan pelatihan ini diharapkan petani dan operator Combine Harvester nantinya akan menjadi operator yang terampil dalam melayani anggota kelompok tani dengan baik serta dapat merawat Combine Harvester dengan baik agar umur ekonomis Alsintan lebih lama.

Adapun Combine harvester adalah salah satu tipe mesin panen yang kegiatan memotong, memegang, merontok dan membersihkan dilakukan sekaligus. Mesin combine harvester dioperasikan oleh dua orang operator, satu operator bertugas untuk mengendalikan mesin combine harvester, operator yang lain bertugas memegang karung pada saat memasukkan gabah ke dalam karung.

Tipe combine harvester berdasarkan cara perontokannya dibagi menjadi dua macam, yaitu tipe whole feeding dimana semua hasil potongan (jerami dan padi) masuk kedalam bagian perontokan (thresher). Tipe whole feeding digunakan untuk memanen gandum, kemudian berkembang dan diadopsi untuk memanen padi, serta tipe Head feed type combine harvester, mesin panen padi dimana hanya bagian malainya yang masuk ke dalam bagian perontok (thresher) sedangkan jerami dijepit oleh bagian pembawa (conveying).

Prinsip kerja dari mesin panen combine harvester adalah menggaet dan mengarahkan tanaman menuju bagian pemotong (reel), menggunting/memotong tanaman padi (cutting platform), mengumpankan hasil (bagian malai) padinya ke bagian perontok merontok butir padi dari tangkainya (threshing),  memisahkan gabah dan kotoran (separation and cleaning) dan  memotong dan menghancurkan jerami (chopping). Kegiatan potong-angkut-rontok-pembersihan-sortasi-pengantongan dalam satu proses kegiatan yang terkontrol merupakan kelebihan dari fungsi kompleks combine harvester, sehingga tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak.

Penggunaan tenaga untuk alat ini sendiri hanya tiga orang/mesin permanen dengan rincian 1 orang operator combine harvester dan 2 orang pemasang karung gabah , dengan

demikian meningkatkan nilai tambah dan memacu daya saing produk pertanian sesuai dengan preferensi petani.

Combine harvester merupakan alat panen dengan 3 fungsi yaitu sebagai alat panen, alat perontok padi dan juga sebagai alat pembajak sawah. Sebagai alat panen padi combine harvester ini mempunyai pisau yang panjangnya sekitar 120 cm. Pemotong ini akan bergerak secara otomatis saat mesin dijalankan dan memotong padi di hadapannya. Mesin ini bekerja secara otomatis dengan kecepatan memotong padi hingga 50 % lebih efisien dari pekerjaan manual. Sebagai alat pembajak sawah, karena alat ini mempunyai gerigi panjang berporos di sisi bagian bawah yang akan berputar dan membalikkan tanah.

Prinsip kerja dari mesin panen combine harvester adalah padi yang dipotong termasuk jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan. Gabah hasil perontokan ditampung dalam bagor, dan jeraminya di tebarkan secara acak di atas permukaan tanah. Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai, yang dioperasikan oleh 2 orang operator. Satu orang sebagai pengemudi dan seorang lagi menjaga karung yang telah terisi gabah dan menyiapkan kembali karungnya. Bagian penggerak majunya adalah menggunakan roda.

Mesin panen combine harvester ini selain mempercepat proses pemanenan dan menghemat biaya upah buruh tani juga dapat mengurangi penyusutan hasil gabahnya, yang biasanya panen dengan sistem gepyok gabah bisa bertebaran dimana-mana maka dengan mesin combine harvester ini gabah yang dipanen akan ditampung dalam wadah yang berupa karung. Ternyata mesin panen combine harvester ini menguntungkan bagi petani dan dapat dimanfaatkan dalam pemanenan serempak yang akan dapat menghemat tenaga kerja dan upah buruh tani. (*)