SEMARANG (jatengtoday.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng mengimbau agar seluruh umat muslim menjalankan Salat Idul Fitri di rumah masing-masing. Tidak menggelar di masjid atau lapangan secara berjamaah, seperti biasanya. Hal ini untuk mencegah penularan virus corona.
“Pendapat ulama (MUI) bahwa Salat Ied bisa dilakukan di rumah. Kalau sendirian, ya tanpa khotbah. Tapi kalau itu berjamaah, ada anaknya, ada istrinya, dia bisa lakukan Salat Idul Fitri berjamaah, sehingga ada khatibnya,” kata Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji, Jumat (15/5/2020).
Dia menerangkan, untuk khatib di rumah masing-masing bisa dilakukan oleh ayah, suami, atau anak laki-laki dewasa. Mereka bisa bergantian, atau satu orang merangkap imam sekaligus khatib salat Id.
Dikatakan, jika melakukan Salat Ied di masjid atau lapangan, sangat sulit untuk tidak merapatkan shaf. Selain itu, agenda salam-salaman pun tidak bisa dihindari. Hal ini sangat berisiko, apalagi, ada pendatang atau pemudik dari zona merah corona, yang ikut jadi jamaah.
MUI telah mengeluarkan tuntunan tata cara Salat Ied dan khotbahnya. Sehingga masyarakat tidak perlu bingung untuk melakukannya di rumah masing-masing. Yaitu bagi orang yang tidak biasa menjadi imam dan khotbah, MUI memberikan tuntunan seperti yang bertindak jadi imam bisa melakukan takbir tujuh kali, membaca Surat Al Fatihah dilanjut Surat Al Ikhlas di rakaat pertama. Di rakaat kedua, imam membaca takbir lima kali, Surat Al Fatihah dan Surat Annas.
Bagi yang belum terbiasa menjadi imam Salat Ied, menurut Darodji, tidak perlu khawatir. “(misal) Wah saya tidak pernah (jadi imam), lupa. Ya tidak apa-apa. Meskipun tidak membaca Alahu Akbar tujuh kali pada rakaat pertama, tidak membaca Allahu Akbar lima kali pada rakaat kedua, tetap sah,” paparnya.
Kaitannya dengan materi khotbah, MUI juga telah mengeluarkan contoh teks yang bisa mereka baca. Dengan durasinya sekitar 7 menit sehingga mudah dibacakan siapapun.
Pihaknya juga menyinggung halal bihalal bisa dilakukan tanpa harus bertemu. Masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi Zoom, telepon, SMS, WhatsApp dan sejenisnya.
“Kalau halal bihalal silakan karena itu tidak terikat waktunya, tidak terikat dengan ibadah. Jadi monggo kita pakai itu boleh. Sekarang ada jalan keluarnya mau telepon silakan, mau SMS silakan, mau WA silakan, mau Instagram silakan, mau pakai Zoom silakan untuk halal bihalal,” tandasnya. (*)
Berikut tata cara melakukan Salat Idul Fitri sendiri di rumah masing-masing:
Salat ldul Fitri dimulai tanpa adzan dan iqamah, cukup dengan menyeru “ashalatu jami’ah”.
Langkah-Iangkahnya:
a. Memulai niat shalat : “Ushalli sunnatan Ii ‘ldil Fitri rak’atai’ni sunnatan Lillahi ta’ala” (Aku berniat salat sunnah ldul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala).
b. Mengucapkan Takbiratul Ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.
c. Membaca doa Iftitah.
d. Membaca Takbir sebanyak 7x pada rakaat pertama. Di sela-sela setiap takbir membaca secara pelan (sirr) : “Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar” (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar).
e. Membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek yang dihafal, disunnahkan Surat Al-A’la.
f. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua dan berdiri lagi.
g. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, membaca takbir sebanyak 5x seraya mengangkat tangan, di antara setiap takbir itu membaca secara pelan (sirr) “Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha iIIallah wallahu akbar” seperti pada rakaat pertama. Kemudian membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek yang dihafal, disunnahkan Surat Al-Ghasyiyah.
h. Ruku, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, tahiyyat dan diakhiri salam.
i. Selesai salam. kemudian disunnahkan khotbah Idul Fitri.
Sedangkan untuk pelaksanaan khotbah diketahui khotbah Salat Idul Fitri terdiri dari dua kali khotbah dengan tata cara :
-Khotbah Pertama :
a. Membaca takbir 9x.
b. Membaca tahmid (Alhamdulillah).
c. Membaca shalawat (Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad).
d. Ajakan bertaqwa kepada Allah SWT (ittaqullah).
e. Membaca ayat Al-Quran (sebisanya).
-Khutbah Kedua :
a. Membaca takbir 7x.
b. Membaca tahmid (Alhamdulillah).
c. Membaca shalawat (Allahumma shaIIi ala sayyidina Muhammad wa ala aIi sayyidina Muhammad).
d. Ajakan bertaqwa kepada Allah SWT (ittaqullah).
e. Membaca ayat Al-Quran (sebisanya).
f. Membaca doa untuk umat Islam (sebisanya). (*)
editor: ricky fitriyanto